Pintasan.co, Luwu Timur – Dalam rangka menanamkan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak sejak dini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Luwu Timur menginisiasi pelaksanaan Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah secara serentak, mulai dari jenjang TK hingga SMA, pada hari Senin, 14 Juli 2025.
Seperti dilansir dari warta.luwutimurkab.go.id, program ini merupakan bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang diusung oleh BKKBN, bertujuan untuk mendorong peran aktif seorang ayah dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
GATI menekankan pentingnya keterlibatan ayah tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis demi terciptanya keluarga yang tangguh dan harmonis.
GATI bukan sekadar seremoni mengantar anak di hari pertama sekolah, tetapi merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun kesetaraan gender dalam keluarga.
Gerakan ini mengajak para ayah untuk turut andil dalam pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak sejak usia dini, sekaligus meringankan beban ganda yang kerap dialami oleh ibu.
Dikutip dari warta.luwutimurkab.go.id, pelaksanaan gerakan ini diperkuat melalui Surat Edaran Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, yang diterbitkan pada 11 Juli 2025.
Dalam surat tersebut, seluruh perangkat daerah diimbau untuk berpartisipasi dalam mensukseskan hari pertama sekolah dengan keterlibatan ayah, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026.
“Langkah sederhana ini memiliki makna besar. Keterlibatan ayah dalam mengantar anak ke sekolah adalah simbol komitmen dan kasih sayang yang nyata. Ini bagian dari ikhtiar kita membangun keluarga berkualitas menuju Luwu Timur Juara dan Indonesia Maju,” tegas Bupati Irwan dalam surat edarannya, sebagaimana dikutip dari warta.luwutimurkab.go.id (15/7/2025).
Program ini mendapat dukungan luas dari berbagai unsur baik dari instansi pemerintah, organisasi masyarakat, hingga komunitas lokal yang menyadari pentingnya peran ayah dalam pembentukan karakter anak dan ketahanan keluarga.
Lebih jauh, GATI dipandang sebagai bagian dari upaya mewujudkan keadilan sosial dan kesetaraan gender, dengan melibatkan laki-laki secara aktif dalam perjuangan perempuan membangun tatanan keluarga yang setara dan adil.
Gerakan ini tidak bermaksud menyalahkan peran ayah selama ini, namun mendorong perubahan dari level komunitas, media sosial, hingga rumah tangga di seluruh Indonesia.
Sebagaimana disebutkan oleh warta.luwutimurkab.go.id, melalui keterlibatan ayah yang lebih besar, diharapkan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang sehat secara fisik, kuat secara emosional, dan matang secara sosial.
Ayah bukan hanya kepala keluarga, tetapi juga menjadi pilar utama dalam menciptakan ketahanan keluarga yang akan menopang visi besar Indonesia Emas 2045.