Pintasan.co, Jakarta – Israel dan Hamas sepakat memberlakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, mulai Minggu, 19 Januari 2025.

Genjatan senjata atau biasa disebut ceasefire adalah penghentian sementara dari konflik bersenjata, di mana kedua belah pihak menyetujui untuk menahan diri dari tindakan agresif.

Kesepakatan ini diharapkan membawa kelegaan bagi Gaza yang porak-poranda dan memaksa sebagian besar penduduknya mengungsi akibat serangan Israel.

Namun, persetujuan final masih menunggu persetujuan kabinet Israel, meski kemungkinan besar akan disetujui.

Tahapan gencatan senjata

Tahap pertama gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, akan berlangsung enam minggu. Selama periode ini, diharapkan dimulai negosiasi perdamaian, pembebasan tahanan, pengiriman bantuan, serta penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.

Sebanyak 33 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan, sementara Israel membebaskan lebih banyak tahanan Palestina.

Penarikan pasukan dari daerah padat penduduk diharapkan memungkinkan pengungsi Gaza pulang, meski banyak rumah telah hancur.

Namun, Israel mungkin tetap mempertahankan kendali atas Koridor Netzarim untuk sementara.

Ratusan truk bantuan akan dikirim setiap hari, dan penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir dibuka selama tujuh hari bagi mereka yang terluka. Tahap kedua dimulai pada minggu ketiga

Tahap kedua akan dimulai pada minggu ketiga dengan fokus pada pembebasan seluruh sandera dan penarikan bertahap pasukan Israel, meski perdebatan tentang kendali militer berlanjut.

Tahap ketiga mencakup pemulangan jenazah sandera dan rekonstruksi besar-besaran Gaza, meski belum ada kejelasan soal sumber pendanaan dan pengelolaannya.

Amerika Serikat dan mitra regional menekan pentingnya tata kelola pascakonflik oleh Otoritas Palestina, yang diusulkan bekerja sama dengan komunitas internasional dan negara Arab untuk menjamin stabilitas jangka pendek.

Arab Saudi mendukung rencana ini jika ada prospek negara Palestina yang merdeka, menimbulkan tantangan diplomatik tambahan di Israel.

Baca Juga :  Primajasa Foundation Dukung Pendidikan Anak Bangsa dengan Beasiswa untuk 500 Siswa di Tasikmalaya