Pintasan.co, Gowa – Kabupaten Gowa menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati posisi teratas dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri.

Dengan raihan skor 3,65, Gowa tercatat sebagai daerah dengan daya saing tertinggi di Sulawesi Selatan, sekaligus melampaui rata-rata provinsi yang berada di angka 3,61.

Gowa menjadi satu dari empat kabupaten/kota di Sulsel yang berada di atas rata-rata tersebut.

Penilaian IDSD didasarkan pada empat pilar utama: lingkungan pendukung, kualitas sumber daya manusia (SDM), dinamika pasar, serta kekuatan ekosistem inovasi.

Gowa mencatat skor unggul pada dua pilar, yakni SDM dengan angka 3,64 dan ekosistem inovasi dengan skor tertinggi 3,80.

Capaian ini mencerminkan keberhasilan Gowa dalam meningkatkan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta mendorong kemajuan di bidang penelitian dan teknologi.

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil sinergi berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat.

“Alhamdulillah, capaian ini menandakan bahwa arah pembangunan Gowa sudah sesuai jalur, berbasis riset, inovasi, dan kolaborasi multipihak,” tuturnya pada Selasa (10/6/2025).

Ia menekankan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar raihan administratif, melainkan mencerminkan perubahan konkret yang dirasakan masyarakat, seperti meningkatnya kualitas layanan publik, bertumbuhnya komunitas wirausaha muda, serta naiknya partisipasi aktif warga dalam pembangunan.

Politikus yang juga menjabat Ketua DPW PAN Sulsel tersebut menegaskan bahwa IDSD akan dijadikan sebagai fondasi dalam perumusan strategi pembangunan ke depan.

Menurutnya, pendekatan berbasis riset menjadi kunci dalam merespons tantangan-tantangan global seperti krisis iklim, perubahan ekonomi, dan perkembangan teknologi.

“Daya saing tidak semata soal ekonomi, tetapi juga menyangkut keberlanjutan lingkungan, solidaritas sosial, dan keadilan antarwarga,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Gowa, Sujjadan, menuturkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen pemerintah daerah untuk merancang kebijakan berbasis data dan analisis terukur.

“Dengan pendekatan evidence-based, kita mampu menentukan prioritas pembangunan secara akurat, sekaligus memastikan program berjalan efektif dan efisien,” katanya.

Ia berharap pencapaian ini menjadi pemicu bagi penguatan kinerja birokrasi, peningkatan inovasi lintas sektor, dan terwujudnya pembangunan yang lebih inklusif serta berkelanjutan di Kabupaten Gowa.

Baca Juga :  Sahbirin Noor Mundur dari Gubernur Kalsel Setelah Menang Praperadilan, Kemendagri Siap Tunjuk Pjs