Pintasan.co, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan berbagai infrastruktur strategis di wilayahnya. Salah satu proyek yang menjadi prioritas dan dinantikan masyarakat adalah Jalan Tol Yogyakarta–Bawen yang dikerjakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB).
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen, AJ Dwi Winarsa, menjelaskan bahwa proyek jalan tol sepanjang 75,12 kilometer tersebut terbagi menjadi enam seksi. Keenamnya meliputi Seksi 1 Yogyakarta–Banyurejo, Seksi 2 Banyurejo–Borobudur, Seksi 3 Borobudur–Magelang, Seksi 4 Magelang–Temanggung, Seksi 5 Temanggung–Ambarawa, dan Seksi 6 Ambarawa–Bawen.
“Dari enam seksi, Seksi 1 sudah mencapai 83 persen, sedangkan Seksi 6 telah mencapai 74 persen. Keduanya ditargetkan rampung tahun depan,” ujar Dwi Winarsa, Jumat (17/10/2025).
Ia menambahkan, Seksi 1 di wilayah Yogyakarta ditargetkan selesai pada tahun depan dengan capaian akhir 2025 sebesar 87 persen. Sementara itu, Seksi 6 yang berada di ruas Bawen–Ambarawa juga ditargetkan rampung tahun depan.
“Untuk tahun ini pihaknya merencanakan akan selesai pada progres 83 persen. Kedua seksi akan beroperasi di tahun depan,” katanya.
Saat ini, pekerjaan utama di Seksi 1 meliputi pembangunan timbunan sepanjang 4,4 kilometer dan konstruksi jembatan di atas Saluran Mataram, Yogyakarta, sepanjang 4,4 kilometer. Sedangkan di Seksi 6, pengerjaan fokus pada timbunan di simpang susun Ambarawa serta pembangunan jembatan dan pile slab (pondasi) sepanjang 1,8 kilometer.
Tol yang menghubungkan dua provinsi ini membentang sepanjang 8,80 kilometer di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan 66,32 kilometer di Jawa Tengah. Keberadaannya diharapkan memperlancar konektivitas kawasan Jogja–Solo–Semarang (Joglosemar).
“Setelah tol beroperasi penuh, waktu tempuh dari Yogyakarta ke Semarang maupun sebaliknya diperkirakan hanya sekitar satu jam. Tol ini bukan hanya mempersingkat perjalanan, tetapi juga menawarkan panorama pegunungan yang indah,” tutur Dwi.
Menurutnya, keberadaan jalan tol Yogyakarta–Bawen akan mempercepat konektivitas antarwilayah dan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Dengan demikian diharapkan keberadaan jalan tol ini memberikan manfaat sebesar-besarnya buat masyarakat, dan juga tentunya buat pengembangan ekonomi wilayah di sekitar jalan tol,” jelasnya.
Ia menegaskan, proyek tersebut akan meningkatkan mobilitas, mempercepat arus logistik, dan membuka peluang ekonomi baru di kawasan sekitar.
“Harapannya manfaat proyek ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat dan ikut memperkuat pengembangan ekonomi regional,” ucapnya.
Pembangunan jalan tol ini juga mendapat sambutan baik dari warga di sepanjang trase proyek. Setiyaji (63), warga Desa Tambak Selo, Kecamatan Ambarawa, menilai keberadaan tol membawa dampak positif bagi daerah.
“Mayoritas warga setuju, karena akan membantu perputaran ekonomi jadi lebih mudah. Harapannya, cepat selesai dan tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Lilik Abidin (43), pengguna jalan yang sering bepergian ke Magelang dan Yogyakarta. Ia mengaku kehadiran tol akan memangkas waktu perjalanan.
“Biasanya kalau lewat jalur biasa butuh sekitar satu setengah jam. Kalau nanti ada tol, bisa hanya sekitar satu jam saja,” katanya.
Menurut Lilik, tol juga akan menjadi solusi atas kemacetan yang sering terjadi di jalur utama, terutama ketika ada kecelakaan di tanjakan.
“Kalau sudah ada tol, perjalanan akan jauh lebih lancar,” ujarnya.