Pintasan.co, Jakarta – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa 13 kabupaten/kota di Sumbar telah ditetapkan berstatus tanggap darurat akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Ia menyebut Padang, Padang Pariaman, dan Agam sebagai daerah dengan kerusakan terparah.
“Benar, 13 daerah sudah masuk status tanggap darurat,” ujar Mahyeldi dalam program Sapa Indonesia MalamKompasTV, Kamis (27/11/2025).
Ia menambahkan bahwa ketiga wilayah yang paling terdampak telah dikunjunginya untuk melihat langsung kerusakan pada lahan pertanian, rumah penduduk, sekolah, jembatan, dan infrastruktur lainnya.
Terkait korban jiwa, Mahyeldi menyebut sudah terdapat belasan korban meninggal, sementara di Kabupaten Agam masih ada lima warga yang dicari, sehingga jumlah korban dikhawatirkan terus bertambah.
Ia juga menyampaikan bahwa ratusan orang mengalami luka-luka, berdasarkan laporan terakhir saat ia meninjau Agam.
Pemprov Sumbar telah menginstruksikan puskesmas dan rumah sakit untuk memberikan layanan cepat bagi para korban.
“Warga yang kehilangan anggota keluarga bisa melakukan pengecekan ke RS Bhayangkara,” ujarnya.
Mahyeldi menjelaskan bahwa akses masuk dan keluar Kota Padang terganggu, karena dari empat jalur utama, tiga di antaranya tidak dapat dilalui, yakni Padang – Solok,Padang-Bukittinggi, dan Padang–Malalak.
Jalur Solok telah pulih, sementara Padangpanjang masih dalam perbaikan dan Malalak memerlukan penanganan serius.
BPBD dan Dinas PUPR telah diminta memasang jembatan bailey sebagai solusi darurat.
Hingga Jumat pagi (28/11/2025), jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Malalak, Agam, bertambah menjadi sembilan orang, dan pencarian warga hilang masih terus dilakukan.
