Pintasan.co, Yogyakarta – Yogyakarta tidak hanya populer sebagai destinasi wisata alam dan budaya, tetapi juga sebagai surga bagi pencinta kuliner.
Kota ini memiliki banyak tempat makan legendaris yang menggugah selera.
Salah satu hidangan khas yang wajib dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta adalah gudeg. Makanan tradisional ini terbuat dari nangka muda yang dimasak bersama santan, menjadi ikon kuliner kota tersebut.
Pembuatan gudeg memerlukan waktu yang cukup lama, yakni berjam-jam. Prosesnya melibatkan berbagai bahan dan lauk, seperti nangka muda, santan, gula aren, rempah-rempah, ayam, telur, dan tempe.
Bagi para pengunjung yang ingin menikmati gudeg khas Yogyakarta, Gudeg Yu Djum adalah tempat makan yang patut dikunjungi. Restoran ini telah menjadi salah satu ikon legendaris di kota Yogyakarta.
Gudeg Yu Djum dikenal dengan cita rasa yang unik dan lezat yang memanjakan lidah. Selain digemari oleh warga lokal, tempat makan ini juga populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Jokowi, SBY, dan AHY pernah singgah di sini
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pernah mengunjungi Gudeg Yu Djum.
Mereka dilaporkan menikmati gudeg di sini sebagai sarapan pagi setelah bersepeda di sekitar Gedung Agung.
Gudeg Yu Djum adalah salah satu warung gudeg legendaris yang telah ada sejak sebelum tahun 1950-an. Warung ini didirikan oleh Djuwariyah, yang lebih dikenal dengan sebutan Yu Djum.
Pada awalnya, Yu Djum menjajakan gudegnya dengan cara berkeliling menggunakan pikulan. Ia berangkat dari rumahnya dan melewati kawasan seperti alun-alun, Malioboro, hingga Kampung Widjilan. Cucu sekaligus penerus usaha Gudeg Yu Djum mengenang perjalanan neneknya dalam membangun usaha ini.
Yu Djum tidak perlu terlalu lama berkeliling karena pelanggan setianya sudah menanti. Kampung Widjilan menjadi lokasi terakhir yang ia kunjungi setiap hari. Di sana, ia menyewa sebuah lapak kecil untuk berjualan gudeg.
Pada tahun 1985, Gudeg Yu Djum akhirnya memiliki tempat makan permanen. Hingga kini, usaha ini terus dilanjutkan oleh anak dan cucunya, menjadikannya salah satu ikon kuliner Yogyakarta.
Selama puluhan tahun berdiri, Gudeg Yu Djum dikenal dengan ciri khasnya, yaitu gudeg kering. Tempat makan ini bahkan menjadi pelopor gudeg kering yang kini memiliki banyak penggemar.
Gudeg kering diketahui lebih awet dibandingkan gudeg basah, sehingga sering dijadikan oleh-oleh oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Gudeg kering dari Yu Djum dapat bertahan hingga dua minggu jika disimpan di dalam freezer.
Nangka yang digunakan untuk membuat gudeg kering ini berasal dari Prembun, Jawa Tengah, dan merupakan jenis nangka kering. Kehadiran gudeg kering memudahkan wisatawan untuk menyimpan makanan ini sebagai stok.
Selain itu, Gudeg Yu Djum juga menggunakan telur bebek dari Jawa Timur sebagai pelengkap. Harga satu porsi gudeg di sini bervariasi, mulai dari Rp15.000 hingga Rp300.000, menjadikannya pilihan kuliner yang terjangkau untuk berbagai kalangan.