Pintasan.co, Jakarta – Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menegaskan komitmennya dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana haji.
Ia meminta seluruh jajarannya untuk bekerja dengan penuh kehati-hatian agar tidak terjadi kebocoran dana sedikit pun.
“Saya mengingatkan seluruh tim di Kementerian Haji agar betul-betul menjaga amanah ini. Jangan sampai ada kebocoran dalam pengelolaan dana haji,” kata Gus Irfan usai menghadiri prosesi wisuda di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, setiap pegawai di Kementerian Haji memiliki tanggung jawab yang sama dalam memastikan penggunaan dana haji berjalan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dana haji ini adalah milik rakyat, dana umat. Satu persen saja bocor, nilainya bisa mencapai Rp200 miliar. Itu jumlah yang besar dan akan merugikan jamaah calon haji,” tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Gus Irfan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK akan turut serta mengawasi, mendampingi, dan memastikan penyelenggaraan ibadah haji terbebas dari praktik penyelewengan.
Kerja sama tersebut juga mencakup proses verifikasi dan penelusuran rekam jejak setiap pegawai yang bertugas di Kementerian Haji dan Umrah.
“Kami juga meminta agar semua pegawai baru maupun lama dilakukan tracking oleh KPK, supaya tidak menimbulkan masalah di masa mendatang,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (3/10), Gus Irfan juga telah melakukan audiensi bersama pimpinan KPK untuk memperkuat koordinasi dan membuka jalur komunikasi antara kedua lembaga tersebut.
Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa, menyambut baik langkah itu.
Ia menyatakan bahwa KPK siap mendampingi Kementerian Haji dalam mengawasi tata kelola dana haji agar pelaksanaannya semakin optimal dan bersih dari korupsi.
“Kami sudah melakukan berbagai kajian terkait kegiatan haji dan siap membantu memastikan penyelenggaraannya berjalan lebih baik,” kata Cahya.
Gus Irfan sebelumnya juga berjanji akan meningkatkan kualitas pelayanan haji serta menekan biaya penyelenggaraan agar lebih efisien, tanpa mengurangi kenyamanan jamaah.
