Pintasan.co, JakartaNasaruddin Umar, Menteri Agama, memastikan bahwa berbagai kendala atau permasalahan dalam penyelenggaraan haji, seperti masalah visa, ketersediaan sopir, dan urusan makanan, akan dapat diselesaikan.

Menteri itu pun menyatakan bahwa masalah visa yang tidak keluar dan pembatalan keberangkatan jemaah haji sudah terselesaikan. Bahkan, kata dia, pemerintah akan terus mengawal dan mengantisipasi laporan masalah yang masuk.

“Masalahnya antara lain karena, selain visa terlambat dan tidak semuanya sekaligus keluar, juga ada yang tiba-tiba tidak bisa berangkat karena meninggal, sakit, atau karena ada urusan yang sangat penting, ya. Maka kloter-kloter pertama itu memang ada kekosongan pesawat, misalnya ada 20 orang di kloter pertama,” ujar Nasaruddin di Kemenag, Jakarta Pusat detikNews, Kamis (29/5/2025).

Nasaruddin menambahkan bahwa mereka tengah berupaya menyelesaikan masalah ketersediaan sopir ber-tasreh. Tasreh ini adalah surat izin resmi dari pemerintah Arab Saudi yang diwajibkan bagi sopir, mirip dengan izin bagi jemaah yang ingin mengunjungi Raudhah. “Sopir pun juga kalau tidak punya tasreh Makkah, itu tidak bisa masuk dan menjadi sopir di Tanah Haram. Maka itu satu masalah tersendiri, bagaimana mencari sopir yang tasreh-nya Makkah, yang bisa mengantarkan jemaah,” ucapnya.

Bahkan, dia pun, memastikan makanan jemaah haji layak dan menu khas Indonesia. Ia menambahkan, berbagai syarikah telah berlomba menyajikan menu yang beragam namun tetap cocok di lidah jemaah Indonesia.

“Sekarang kita menggunakan delapan syarikah, berlomba untuk menyuguhkan sesuatu yang sangat baik dalam menu-menu Indonesia, beragam itu. Jadi enak sekali, kita sudah bisa mengonsumsi masakan Indonesia,”imbuh Nasaruddin.

Baca Juga :  Groundbreaking Rumah Dinas Ketua PA Malili, Bupati Irwan Letakkan Batu Pertama