Pintasan.co, Pekalongan – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Kota Pekalongan. Dinas Kesehatan mencatat, hingga tahun ini ditemukan sekitar 560 kasus baru TBC.
Melihat kondisi tersebut, Pemkot Pekalongan kembali mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga pola hidup sehat guna mencegah penularannya.
Indayah Dewi Tunggal, Pengelola Program TB sekaligus Wakil Supervisor (Wasor) Dinkes Kota Pekalongan, menerangkan bahwa TBC adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.
Untuk itu, upaya penanganan tidak hanya fokus pada pengobatan pasien, tetapi juga mencakup terapi pencegahan bagi anggota keluarga yang tinggal serumah.
“Penularan TBC bisa dicegah. Rumah harus sehat, udara lancar, cahaya matahari bisa masuk, dan lingkungan tetap terjaga. Dengan begitu rantai penularan bisa diputus,” tegasnya, Kamis (28/8/2025).
Menurut Dewi, layanan skrining TBC kini kembali berjalan normal setelah sebelumnya terkendala ketersediaan kartu pemeriksaan dahak.
“Dengan skrining yang masif, diharapkan penemuan kasus lebih cepat sehingga penderita dapat segera ditangani,”
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk rutin membuka jendela rumah setiap pagi agar cahaya matahari bisa masuk, memasang genteng kaca guna memperlancar sirkulasi udara, serta memakai masker saat batuk.
Siapa pun yang mengalami batuk berkepanjangan diminta segera memeriksakan diri ke Puskesmas.
“Kami berharap, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga rumah tetap sehat dan mendukung program skrining, angka penularan TBC dapat ditekan.”
“Dengan demikian, warga bisa hidup lebih sehat, aman, dan produktif,” tambahnya.