Pintasan.co, Luwu – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Sabtu siang, 10 Mei 2025, mengakibatkan meluapnya sejumlah aliran sungai di Kecamatan Larompong.
Luapan tersebut merendam permukiman penduduk serta beberapa fasilitas umum.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, hujan deras mulai mengguyur sekitar pukul 12.00 WITA dan berlangsung dengan intensitas tinggi selama beberapa jam.
Sekitar pukul 15.36 WITA, debit air sungai di kawasan itu meningkat secara signifikan hingga meluap ke wilayah pemukiman.
Kepala BPBD Luwu, Andi Baso, menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem yang terjadi, khususnya di daerah hulu, menyebabkan aliran sungai tidak mampu menampung volume air yang meningkat drastis.
Akibatnya, sejumlah sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
“Beberapa sungai di Larompong meluap akibat hujan deras, terutama karena intensitas tinggi di kawasan hulu,” ujar Andi.
Tercatat tiga titik wilayah yang terdampak cukup serius, yakni Lingkungan Cappie di Kelurahan Larompong, Desa Riwang, dan Desa Rantebelu.
Ketinggian air di lokasi terdampak bervariasi, berkisar antara 30 hingga 100 sentimeter.
Di Lingkungan Cappie, air menggenangi sekitar 35 rumah warga. Di Desa Riwang, genangan mencapai kurang lebih 55 rumah.
Sementara itu, dampak terparah terjadi di Desa Rantebelu, di mana sekitar 100 rumah terendam, termasuk akses jalan provinsi dan dua bangunan sekolah yang ikut terdampak.
Meski hingga malam hari belum ada laporan korban jiwa, namun genangan air masih menutupi sejumlah kawasan permukiman, jalur transportasi utama, serta sarana pendidikan.
Sementara itu, hujan ringan hingga sedang masih turun di beberapa bagian wilayah Luwu.
Tim BPBD tetap siaga dan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi di lapangan untuk mengantisipasi risiko lanjutan.