Pintasan.co, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, pada hari Selasa menyatakan bahwa kekuatan militer India menjadi faktor utama yang membuat Pakistan menghentikan serangan tembak.
Sebelumnya, pada hari Senin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia sempat mengancam akan menghentikan aktivitas perdagangan dengan India dan Pakistan guna mendorong kedua negara menghentikan konflik bersenjata.
Setelah pernyataan tersebut, baik India maupun Pakistan mengumumkan penghentian sementara aksi militer mereka.
Namun, Jaiswal menegaskan bahwa keputusan Pakistan untuk berhenti menembak bukanlah karena tekanan luar, melainkan akibat tanggapan militer India yang tegas.
Ia menjelaskan bahwa sikap India terhadap komunitas internasional bersifat konsisten: jika militer Pakistan menyerang, maka India akan membalas.
Sebaliknya, jika Pakistan menghentikan serangan, maka India pun akan menghentikan respons militernya.
Ia juga menambahkan bahwa pesan tersebut telah disampaikan kepada Pakistan sejak awal pelaksanaan Operasi Sindoor. Menurutnya, wajar jika pernyataan India ini kemudian diteruskan oleh pemimpin asing kepada pihak Pakistan.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan teroris pada 22 April di dekat Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang berada di bawah administrasi India. Insiden itu menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal.
India menuding Badan Intelijen Antar-Layanan (ISI) Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, namun tuduhan ini dibantah oleh Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif.
Sebagai tanggapan, India melancarkan Operasi Sindoor pada malam 7 Mei, yang menargetkan infrastruktur kelompok teroris di wilayah Pakistan, menurut Kementerian Pertahanan India. Mereka menyatakan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran.
Sementara itu, pemerintah Pakistan mengklaim bahwa India menyerang lima wilayah permukiman, mengakibatkan sedikitnya 31 korban jiwa dan melukai 57 orang lainnya.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk memberikan respons yang seimbang terhadap tindakan India.
Meskipun sempat terjadi kesepakatan gencatan senjata di awal Mei, kesepakatan tersebut tidak berlangsung lama dan segera gagal.