Pintasan.co, Makassar – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto, melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di wilayah Sulsel per April 2025 mencapai 2,28 persen.
Kota Parepare menjadi daerah dengan tingkat inflasi tertinggi sebesar 3,68 persen, sedangkan Kota Palopo mencatat inflasi terendah hanya 0,97 persen.
“Perhitungan ini berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), di mana angka IHK Sulsel mencapai 108,65. Untuk Parepare, IHK-nya tercatat 109,99, dan di Palopo 107,91,” kata Aryanto dalam keterangannya di Makassar, Jumat (2/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa kenaikan inflasi tersebut dipicu oleh lonjakan harga di hampir seluruh kelompok pengeluaran.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi paling besar dengan inflasi mencapai 2,7 persen. Diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang naik sebesar 3,16 persen.
Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melambung hingga 11 persen.
Beberapa kelompok pengeluaran lain yang turut menyumbang inflasi antara lain:
- Pakaian dan alas kaki: naik 2 persen
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: naik 0,81 persen
- Perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga: naik 1,35 persen
- Kesehatan: naik 1,79 persen
- Transportasi: naik tipis 0,07 persen
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: naik 1,46 persen
- Pendidikan: naik 1,02 persen
“Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,93 persen,” tambah Aryanto.
Selain itu, inflasi bulanan (month-to-month/mtm) di Sulsel pada April 2025 mencapai 1,75 persen.
Sedangkan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) dari Januari hingga April 2025 berada di angka 2,25 persen.