Pintasan.co, Jakarta Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, telah menyiapkan skema baru pembiayaan pembangunan inovatif bernama Jakarta Collaboration Fund. Program tersebut akan menjadi wadah kolaborasi pendanaan dari antara pemerintah, dunia usaha, lembaga sosial, dan swasta guna membiayai program-program pendidikan dan pembangunan di Jakarta.

“Saya akan menggagas dan mudah-mudahan segera terbentuk yang namanya Jakarta Collaboration Fund atau juga bond yang dikeluarkan oleh Jakarta. Dan kalau itu bisa dilakukan, saya yakin maka Jakarta akan menjadi kota yang lebih baik,” ujar Pramono Anung Gubernur Jakarta di kantor Wali Kota Jakarta Timur dilansir dari detikNews, Selasa (21/10/2025).

Pramono menyatakan bahwa Jakarta Collaboration Fund dibentuk guna mengatasi keterbatasan APBD sekaligus memperluas partisipasi publik dalam pembangunan Jakarta. “Kita tidak bisa terus bergantung hanya pada APBD. Harus ada cara baru agar pembangunan tetap berjalan dan masyarakat bisa ikut terlibat,” ucapnya.

Bahkan, Gubernur Jakarta tersebut mencontohkan peluncuran Try Out KJP di Jakarta Timur menjadi model awal pendanaan kolaboratif. Program itu berjalan berkat kerja sama Pemkot Jakarta Timur, Baznas-BAZIS DKI, dan pihak swasta tanpa menggunakan APBD. “Try Out KJP di Jakarta Timur itu contoh kecil. Dana dari Baznas bisa bantu ribuan siswa tanpa keluar dari APBD. Kalau ini diperluas lewat collaboration fund, dampaknya bisa jauh lebih besar,” tuturnya.

Pramono menekankan bahwa pendidikan akan menjadi salah satu fokus utama dalam penggunaan dana Jakarta Collaboration Fund, di samping sektor sosial dan lingkungan.

“Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau anak-anak Jakarta pintar dan punya akses yang sama, kita bisa bangun kota ini lebih baik,” imbuh Pramono.

Baca Juga :  Galian di TB Simatupang Ditargetkan Rampung Oktober 2025, Pramono Anung Sebut Kemacetan Berkurang