Pintasan.co, Sidoarjo – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) di kancah internasional. Tim gabungan dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berhasil meraih predikat Gold Winner dalam ajang 1 IDEA 1 World International Innovation, Design, and Startup Competition 2025 yang diselenggarakan di Ankara, Turki, pada 25–26 April 2025 lalu.
Tim yang terdiri dari Muhammad Tegar Kurniawan (Informatika), Ismialifatarbiyah (Desain Komunikasi Visual), Afifahtur Rachmadina (Pendidikan Bahasa Inggris), Aininna Halizah Rahma (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), dan Irwan Febriansyah (Sistem Informasi) ini mengusung proyek inovatif berjudul IoTConnect: A Smart City Social Media Platform for Real-Time Sensor-Based Updates.
Dosen pembimbing UNUSIDA, Arda Surya Editya, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Ia berharap agar prestasi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui teknologi.
“Keberhasilan ini berkat kolaborasi mahasiswa dari lintas disiplin ilmu. Sehingga mampu menciptakan solusi cerdas untuk masa depan kota yang lebih informatif dan responsif,” kata Arda.
Dekan FILKOM UNUSIDA tersebut menambahkan bahwa inovasi ini sejalan dengan prinsip open government dan smart governance yang menekankan pentingnya transparansi data dan kolaborasi antara pemerintah dan warganya.
“Keterbukaan informasi berbasis teknologi ini menjadi kunci dalam membangun kota yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan warganya,” tandasnya.
Sementara itu, ketua tim, Muhammad Tegar Kurniawan menjelaskan, proyek ini menawarkan solusi berbasis Internet of Things (IoT) yang mengintegrasikan sensor-sensor kota dengan platform media sosial untuk memberikan pembaruan informasi secara real-time kepada masyarakat. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi publik dan responsivitas pemerintah dalam pengelolaan kota pintar.
Tegar sapaan akrabnya mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan tim UNUSIDA dalam kompetisi ini. Menurutnya, prestasi ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa UNUSIDA juga memiliki potensi dalam mengembangkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat global. Selain itu, prestasi ini juga menjadi bukti komitmen UNUSIDA dalam mendorong inovasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu di kalangan mahasiswa.
“Terima kasih kepada dosen pembimbing Arda Surya Editya. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi untuk terus berkarya dan berinovasi,” katanya kepada NU Delta, Kamis (22/5/2025).
Tegar menerangkan, inovasi ini memungkinkan berbagai sensor, seperti pendeteksi kualitas udara, kebisingan, suhu, hingga sensor banjir. Yang kemudian dapat mengirimkan data secara otomatis ke sebuah dashboard digital yang terhubung dengan akun media sosial resmi pemerintah daerah. Informasi ini kemudian dipublikasikan dalam bentuk notifikasi cepat, peta visual, atau peringatan dini yang bisa diakses oleh warga secara langsung melalui media sosial seperti Twitter, Instagram, atau WhatsApp Business.
“Kami ingin mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemantauan kondisi kota. Sekaligus memberikan alat bantu bagi pemerintah agar bisa merespons lebih cepat terhadap situasi darurat atau perubahan kondisi lingkungan,” ujarnya
Melalui pendekatan yang mengandalkan sistem digital ini, ia dan tim tidak hanya berfokus pada pemantauan pasif. Tetapi juga membuka ruang partisipatif bagi masyarakat. Warga bisa memberikan umpan balik, melaporkan kondisi di lapangan, dan berdiskusi langsung melalui kanal digital yang disediakan.
“Kita sebagai mahasiswa, mencoba turut serta dalam pembangunan daerah. Menjadi pionir dalam mendorong penggunaan teknologi secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.