Pintasan.co – Iri hati adalah salah satu penyakit hati yang sering kali menyusup dalam kehidupan manusia.
Dalam Islam, sifat iri yang dalam bahasa Arab disebut hasad adalah perilaku yang tercela dan dapat merusak hubungan antarmanusia serta merenggangkan kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT.
Islam memberikan perhatian khusus terhadap bahaya sifat iri karena dampaknya yang sangat merugikan, baik di dunia maupun akhirat.
Definisi Iri dalam Islam
Iri adalah perasaan tidak suka atau senang ketika melihat orang lain menikmati nikmat atau menikmati, disertai keinginan agar kenikmatan tersebut hilang dari orang tersebut.
Iri berbeda dengan ghibthah , yaitu keinginan memiliki kenikmatan serupa tanpa berharap kenikmatan itu diambil dari orang lain. Dalam Islam, ghibthah diperbolehkan selama itu terkait dengan hal-hal baik, seperti ilmu, amal shalih, atau rezeki yang membawa manfaat.
Larangan Iri dalam Al-Qur’an dan Hadis
Allah SWT dengan tegas melarang sifat iri dalam Al-Qur’an. Salah satu ayat yang menyinggung tentang iri hati adalah firman-Nya:
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya?” (QS. An-Nisa : 54)
Dalam ayat ini, Allah mencela orang-orang yang dengki terhadap karunia yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan bahwa iri hati adalah bentuk ketidakridhaan terhadap ketentuan Allah SWT.
Rasulullah SAW juga memperingatkan umatnya tentang bahaya iri hati. Beliau bersabda:
“Jauhilah oleh kalian sifat iri hati, karena sesungguhnya iri hati memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR.Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa iri tidak hanya merusak hubungan sosial tetapi juga membakar pahala amal seseorang.
Dampak Negatif Sifat Iri
Merusak hubungan sosial : Iri hati dapat menimbulkan permusuhan dan menghilangkan rasa persaudaraan. Orang yang iri sulit merasa bahagia atas kebahagiaan orang lain.
Melemahkan keimanan : Iri menunjukkan kurangnya rasa syukur atas ketentuan Allah dan ketidakridhaan terhadap takdir-Nya.
Mengurangi pahala amal : Seperti disebutkan dalam hadis, iri hati dapat menghapus kebaikan yang telah diperoleh seseorang.
Cara Menghindari Sifat Iri
Islam memberikan solusi untuk menghindari sifat iri, antara lain:
Perbanyak dzikir dan doa : Mengingat Allah SWT membantu hati menjadi tenang dan menerima takdir-Nya. Rasulullah SAW mengajarkan doa perlindungan dari sifat hasad, seperti:
“Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan pendengki ketika ia dengki.” (QS. Al-Falaq : 5)
Tingkatkan rasa syukur : Dengan bersyukur atas nikmat Allah, seseorang akan fokus pada kebaikan yang dimilikinya tanpa membandingkan dirinya dengan orang lain.
- Latih sifat qana’ah. Qana’ah adalah merasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki. Hal ini dapat menghindarkan hati dari iri.
- Berprasangka baik. Ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan, berpikirlah bahwa itu adalah bagian dari rencana Allah yang Maha Adil.
Amalkan doa untuk orang lain : Mendoakan kebaikan untuk orang lain yang kita iri merupakan cara efektif untuk mengomunikasikan api hasad.
Iri hati adalah penyakit yang dapat merusak jiwa dan amal seseorang jika tidak segera diatasi. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk mengucapkan ikhlas dan bersyukur atas apa yang telah Allah karuniakan kepada kita.
Dengan menghindari iri, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan sesama, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan hidup. Mari kita jadikan sifat iri sebagai musuh dalam hati yang selalu kita lawan dengan keimanan dan ketakwaan.