Pintasan.co, Jakarta – Irlandia mendesak dunia untuk terus memperhatikan peningkatan ketegangan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang sedang diduduki Israel.

“Kita harus tetap fokus pada memburuknya situasi di Tepi Barat,” ujar Menteri Negara Irlandia untuk Pembangunan Internasional dan Diaspora, Neale Richmond, dalam pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa, Swiss, pada Selasa (25/2).

Israel telah mengusir penduduk dari tiga kamp pengungsi di wilayah pendudukan Tepi Barat sebagai bagian dari operasi militer yang berlangsung selama sebulan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa ketiga kamp tersebut kini kosong dan akan digunakan oleh pasukan Israel selama satu tahun ke depan.

Mengenai konflik yang kini meluas ke Tepi Barat setelah peristiwa di Jalur Gaza, Richmond menegaskan pentingnya implementasi penuh dari gencatan senjata antara Israel dan Hamas, termasuk pembebasan seluruh sandera.

“Bantuan kemanusiaan juga harus terus masuk dalam skala besar, layanan dasar harus disediakan, dan harus ada kerangka kerja bagi kepulangan penduduk yang terusir dari rumah mereka di Gaza,” tambahnya.

Richmond juga menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Terkait dengan Ukraina, ia mengutuk “perang agresi yang brutal dan ilegal” yang dilakukan Rusia dan menegaskan kembali dukungan Irlandia terhadap kedaulatan Ukraina.

Ia juga menyerukan akuntabilitas atas pelanggaran HAM dalam konflik tersebut.

Selain itu, Richmond turut menyoroti situasi HAM di Sudan, Yaman, dan Afghanistan, serta menutup pidatonya dengan pengumuman pencalonan Irlandia sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2027-2029, dengan janji untuk memperjuangkan akuntabilitas, multilateralisme, dan HAM di dunia.

Baca Juga :  Warga Palestina di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa Dibakar Hidup-hidup oleh Israel