Pintasan.co, Jakarta – Militer Israel membantah bahwa personelnya menembaki pos pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon.
Israel membantah tuduhan setelah pasukan UNIFIL melaporkan bahwa pasukan Zionis menembaki fasilitas mereka di Lebanon selatan.
Menurut laporan UNIFIL, tank Merkava Israel menembak dan mengenai menara pengawas di Kafer Kala.
“Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian ada di posisi dekat Kafer Kela mengamati tank Merkava IDF (pasukan Israel) menembaki menara pengawas. Sebanyak dua kamera hancur dan menara rusak,” demikian laporan UNIFIL dalam situs resmi.
“Sekali lagi, kami menyaksikan secara langsung dan jelas tembakan yang sengaja dilepaskan ke arah posisi UNIFIL.”
UNIFIL kembali mengingatkan Israel untuk mematuhi kewajibannya dan menjamin keselamatan serta keamanan pasukan dan fasilitas UNIFIL.
Serangan Israel terhadap UNIFIL bukanlah yang pertama. Pada Senin, dua tank Merkava IDF menghancurkan gerbang utama pos PBB di Ramiyah.
Tak lama setelah itu, pasukan penjaga perdamaian di lokasi yang sama melaporkan adanya beberapa kali tembakan yang jatuh sekitar 100 meter di utara. Akibat insiden tersebut, 15 personel UNIFIL terkena dampaknya.
Pekan lalu, UNIFIL juga melaporkan bahwa pasukan Israel menghentikan pergerakan logistik di dekat Meiss ej Jebel. Serangan lainnya di pos UNIFIL menyebabkan beberapa tentara terluka, termasuk dari Indonesia dan Sri Lanka.
UNIFIL terus memperingatkan bahwa keberadaan militer Israel membahayakan personel mereka di tengah konflik yang sedang berlangsung. Mereka juga menekankan bahwa serangan terhadap pasukan dan pangkalan UNIFIL merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi PBB 1701.
Di sisi lain, Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan lokasi Hizbullah yang berada dekat dengan pos UNIFIL. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa Hizbullah menggunakan pos UNIFIL “sebagai tameng” dan sengaja menembakkan senjata dari area tersebut.