Pintasan.co, Makassar – Pemerintah Pusat resmi mengizinkan kembali pelaksanaan kegiatan pemerintahan di hotel, setelah sebelumnya sempat dilarang demi menekan pengeluaran anggaran.
Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang menyebut bahwa arahan tersebut datang langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), khususnya karena larangan sebelumnya berdampak signifikan pada sektor perhotelan.
Meski begitu, Pemprov Sulsel mengaku tidak bisa langsung menindaklanjuti kebijakan baru ini karena anggaran untuk kegiatan serupa telah lebih dulu dipangkas bahkan dihapus.
“Kami sebenarnya sangat mendukung. Ini bisa menjadi angin segar bagi sektor perhotelan. Namun anggarannya sudah kami realokasikan karena sebelumnya ada kebijakan efisiensi besar-besaran,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman.
Ia menambahkan bahwa keputusan membuka kembali peluang kegiatan di hotel merupakan sinyal positif dalam mendukung pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata dan jasa.
Tetapi karena anggaran telah dialihkan, Pemprov kini tidak memiliki celah untuk mengaktifkan kembali program-program yang semula direncanakan di hotel.
“Ketika larangan dicabut, kami sudah tidak punya ruang fiskal untuk kembali ke rencana awal,” tuturnya.
Meskipun demikian, Jufri berharap kebijakan baru ini dapat dimanfaatkan oleh instansi pusat maupun lembaga vertikal untuk menggelar kegiatan di Sulsel.
Menurutnya, aktivitas pemerintah di hotel selama ini menjadi salah satu penopang utama pendapatan sektor perhotelan.
“Begitu kegiatan pemerintah dilarang, hotel-hotel kehilangan pemasukan. Dampaknya jelas yaitu pengurangan karyawan dan efisiensi besar-besaran. Sekarang aturannya dibuka lagi, tapi dananya tidak serta-merta kembali,” jelasnya.
Situasi ini, lanjut Jufri, menjadi pelajaran penting tentang perlunya koordinasi yang lebih sinkron antara kebijakan pusat dan daerah, agar implementasi di lapangan bisa lebih maksimal dan tidak menimbulkan kebingungan.