Pintasan.co, Gowa – Ratusan jamaah An-Nadzir yang berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melaksanakan Salat Idulfitri 1446 Hijriyah pada Minggu, 30 Maret, setelah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari tersebut.

Jamaah yang berkumpul di Kelurahan Mawang, Kecamatan Bontomarannu, meyakini bahwa hari itu sudah memasuki bulan Syawal berdasarkan fenomena gerhana matahari yang terjadi di Eropa.

Pimpinan Jamaah An-Nadzir, Ustad Samiruddin Pademmui, menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pengamatan tiga purnama dan tiga hari terakhir yang dikaitkan dengan fenomena alam.

“Kami mengamati fenomena alam ini, termasuk gerhana yang terjadi,” ujar Samiruddin usai Salat Idulfitri.

Menurut Samiruddin, selama bulan Ramadan kali ini ada dua peristiwa alam penting, yakni gerhana bulan dan gerhana matahari.

Ia mengungkapkan bahwa guru-guru mereka mengajarkan bahwa gerhana bulan menandakan bulan purnama sempurna, sedangkan gerhana matahari yang terjadi di akhir Ramadan menandakan perpisahan dengan bulan tersebut.

Berdasarkan fenomena yang diamati, Samiruddin dan jamaah An-Nadzir memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada 30 Maret.

“Gerhana matahari terjadi tadi malam di sini, namun di Eropa terjadi pagi hari. Artinya, Ramadan telah berakhir dan Syawal sudah dimulai beberapa jam sebelumnya, sehingga kami melaksanakan Salat Idulfitri,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui rapat isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah akan jatuh pada Senin, 31 Maret, berdasarkan hasil pantauan hilal di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga :  Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus HMPV di Indonesia Meski Wabah Meningkat di China