Pintasan.co, Kulon Progo – Pemerintah pusat telah menetapkan bahwa kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi 12 persen akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Kebijakan ini juga mencakup sejumlah komoditas pangan premium, seperti beras dan daging sapi.
Namun, di Kulon Progo, dampak kenaikan PPN terhadap harga bahan pokok (bapok) belum terlihat. Berdasarkan pantauan di Pasar Sentolo, harga beras tertinggi saat ini berada di kisaran Rp16.000,00 per kilogram.
“Itu untuk kualitas paling bagus harganya ya masih segitu, belum banyak perubahan,” ujar Yati, pedagang sembako di Pasar Sentolo saat ditemui pada Senin (23/12/2024).
Yati mengungkapkan keluhan terkait harga minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai dengan label kemasannya.
Meskipun tertera harga Rp15.700 per liter, ia harus membelinya seharga Rp17.000 per liter.
Selain itu, Yati juga menyampaikan bahwa sejumlah komoditas pangan saat ini mengalami kenaikan harga, yang lebih disebabkan oleh dinamika pasar dan faktor pasokan.
“Seperti telur ayam itu sekarang jadi Rp30 ribu per kg, gula pasir naik tipis jadi Rp17 ribu per kg,” jelasnya.
Waginem, seorang pedagang sayur di Pasar Sentolo menyebutkan bahwa hampir semua bahan pangan mengalami kenaikan harga.
Bawang merah dan bawang putih misalnya kini dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Sementara itu cabai rawit merah yang sering disebut rawit setan, telah mencapai harga Rp70 ribu per kilogram.
“Berbagai jenis sayuran harganya juga ikut-ikutan naik sekarang ini,” ungkap Waginem.
Waginem mengungkapkan bahwa kenaikan harga mulai terasa sejak dimulainya libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ia menilai bahwa faktor cuaca dan selesainya masa panen turut memengaruhi kenaikan harga bawang dan cabai.
Meski demikian, ia menyebutkan bahwa pembelian bahan pangan masih dalam kondisi normal tanpa lonjakan signifikan, meskipun sudah memasuki libur akhir tahun.
“Ya rata-rata kalau berbelanja bahan pokok sesuai kebutuhannya saja,” katanya.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi potensi kenaikan harga bahan pokok selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pengawasan juga diperketat.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disdagin Kulon Progo, Endang Zulywanti, menyatakan bahwa pihaknya berusaha memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman selama periode liburan.
Pasalnya, stok yang memadai sangat memengaruhi stabilitas harga di pasaran.
“Yang jelas kami berupaya memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok di Kulon Progo tetap aman selama libur akhir tahun,” ujar Endang belum lama ini.