Pintasan.co, Gunungkidul – Upaya untuk menjadikan Geopark Gunung Sewu sebagai destinasi kelas dunia terus diperkuat.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama pengelola dari wilayah lain berkomitmen mendorong pengelolaan geopark sesuai standar internasional, menyusul keberhasilan mempertahankan status green card dari UNESCO hingga tahun 2027.

Komitmen ini ditegaskan dalam Forum Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark (UGGp) yang diselenggarakan di Hotel Santika Gunungkidul pada Rabu (16/7/2025).

Forum tersebut menjadi wadah koordinasi antar kabupaten dan provinsi, mengingat kawasan Geopark Gunung Sewu melintasi tiga provinsi: DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kepala Bappeda Gunungkidul, Arif Aldian, membenarkan adanya rencana pengelolaan Gunung Sewu dengan standar internasional sebagai tindak lanjut dari Revalidasi II UNESCO pada 2023, di mana Geopark Gunung Sewu berhasil memperoleh green card untuk masa empat tahun hingga 2027.

“Keberhasilan kita mempertahankan status green card adalah kabar baik, namun ini baru awal dari perjalanan yang lebih besar menuju revalidasi 2027. Kita butuh kerja bersama dan komitmen nyata dari seluruh pihak,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (17/7/2025).

Selain itu, pengembangan infrastruktur turut dilakukan dengan membangun dan memperbaiki papan informasi serta fasilitas edukasi di area geosite.

Promosi kawasan Gunung Sewu juga terus digencarkan melalui partisipasi dalam berbagai pameran berskala nasional maupun internasional, seperti Indonesia Geopark Fair dan Asia Pacific Geopark Network Conference.

Serta, diperlukan kemitraan dengan standar kualitas yang jelas serta peningkatan keterlibatan dalam jaringan regional Asia Pasifik dan global.

“Kita harus naik kelas dalam pengelolaan. Standar internasional menuntut pelayanan, fasilitas, hingga promosi yang sejalan dengan ekspektasi UNESCO,” katanya.

Dia berujar selama satu tahun terakhir, badan pengelola Gunung Sewu UGGp telah menjalankan sejumlah inisiatif strategis, di antaranya partisipasi aktif dalam konferensi geopark regional dan global, edukasi ke sekolah melalui program Geopark Goes to School, pelatihan pemandu wisata berbasis masyarakat, serta penyelenggaraan sejumlah event lintas daerah.

Baca Juga :  Pulo Kenanga di Taman Sari Kraton Yogyakarta

Selain itu, pengembangan infrastruktur turut dilakukan dengan membangun dan memperbaiki papan informasi serta fasilitas edukasi di area geosite. Promosi kawasan Gunung Sewu juga terus digencarkan melalui partisipasi dalam berbagai pameran berskala nasional maupun internasional, seperti Indonesia Geopark Fair dan Asia Pacific Geopark Network Conference.

“Maka dari itu ke depan, beberapa fokus program meliputi pembangunan pusat informasi Gunung Sewu, mendorong masuknya materi geopark dalam kurikulum pendidikan, sertifikasi geoguide dan UMKM geoproduk, serta penyusunan rencana aksi lintas wilayah yang terintegrasi dalam dokumen perencanaan daerah masing-masing,” ucapnya. 

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan Geopark Gunung Sewu tidak boleh hanya menjadi status semata. Pengelolaan kawasan karst ini harus selaras dengan prinsip edukasi, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Geopark ini warisan dunia. Maka pengelolaannya harus berkelas dunia pula. Kita butuh masterplan yang inklusif, SDM yang terlatih, dan penguatan narasi internasional melalui fasilitas dan layanan berbahasa asing,” tegasnya.

Endah juga menyoroti pentingnya penataan regulasi tata ruang agar pembangunan di kawasan geopark tetap terkontrol. Ia menyesalkan adanya pembangunan liar yang terjadi tanpa izin, padahal kawasan ini telah ditetapkan UNESCO sebagai situs dunia.

Menurutnya, dengan pengelolaan yang berstandar internasional, kawasan Gunung Sewu diharapkan tidak hanya tetap eksis di peta dunia, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, baik melalui pariwisata, pendidikan, maupun penguatan ekonomi lokal.

“Kita harus memperbaiki ini. Harapannya, kita bisa menjaga kelestarian alam, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tandasnya