Pintasan.co, Jakarta – Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia bergerak bersama membantu korban bencana di wilayah Sumatera.
Bentuk dukungan yang diberikan beragam, mulai dari penggalangan dana, penyaluran bantuan kemanusiaan, hingga keringanan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) dan pemberian beasiswa penuh bagi mahasiswa terdampak.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut merupakan langkah mandiri dari masing-masing kampus.
Selain penggalangan dana, beberapa perguruan tinggi telah memberikan relaksasi UKT maupun beasiswa penuh kepada mahasiswa yang terdampak bencana.
Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Komisi X DPR RI pada Senin (8/12/2025).
Universitas Negeri Surabaya (Unesa), misalnya, memberikan keringanan UKT hingga mahasiswa lulus atau maksimal semester delapan bagi mahasiswa terdampak bencana di Aceh hingga Sumatera Barat.
Unesa juga menyiapkan bantuan biaya hidup selama satu semester serta memfasilitasi kebutuhan pembelajaran.
Selain itu, kampus ini menurunkan relawan dan menyalurkan bantuan logistik serta pendampingan psikososial kepada para korban.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut memberikan bantuan kepada mahasiswanya yang terdampak bencana.
Salah satunya adalah Olivia Yuliana, mahasiswi angkatan 2024 yang kehilangan anggota keluarganya akibat banjir bandang dan longsor.
UPI membebaskan Olivia dari kewajiban UKT hingga lulus dan menawarkan fasilitas tempat tinggal di asrama putri guna mendukung proses pemulihan dalam lingkungan yang aman dan kondusif.
Universitas Sebelas Maret (UNS) juga menyiapkan berbagai skema bantuan, antara lain bantuan tunai, keringanan UKT, serta pendampingan psikologis.
Rektor UNS, Prof Hartono, menjelaskan bahwa bentuk bantuan akan disesuaikan dengan hasil asesmen terhadap kondisi mahasiswa terdampak.
Mahasiswa yang keluarganya terkena bencana diminta melapor agar dapat difasilitasi dan dipastikan tetap bisa melanjutkan studi hingga selesai.
Sementara itu, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) memberikan beasiswa kepada 10 mahasiswa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Rektor UTM, Prof Safi, menyatakan pihak kampus telah menginstruksikan pemberian bantuan berupa beasiswa, pengurangan UKT, atau skema lain, termasuk KIP Kuliah jika memungkinkan, guna meringankan beban mahasiswa.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung mahasiswa dan masyarakat terdampak bencana, sekaligus memastikan keberlanjutan pendidikan bagi mereka yang terdampak musibah.
