Pintasan.co, Yogyakarta – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memutuskan menghentikan sementara kegiatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan, yang diduga menjadi sumber kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta. Keputusan itu mulai berlaku Jumat (17/10).
“Oh ya (diberhentikan sementara), kalau itu kan memang suatu protap. Protapnya memang untuk diberhentikan sampai hasil evaluasinya nanti,” ujar Hasto usai meninjau lokasi dapur SPPG Wirobrajan, Kamis (16/10) sore.
Langkah penghentian sementara ini dilakukan sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan, khususnya menu ayam saus barbeque yang diduga menjadi penyebab keracunan. Pemeriksaan oleh Labkesda DIY diperkirakan membutuhkan waktu antara satu hingga dua pekan.
Selain itu, Hasto juga telah meminta Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk menunda penyaluran MBG dari SPPG Wirobrajan ke sekolah-sekolah yang selama ini menjadi penerima manfaat. SPPG tersebut diketahui melayani sekitar 3.444 siswa dari sembilan sekolah, mulai tingkat SD hingga SMA.
Meski demikian, Hasto menyebut dugaan kasus keracunan sejauh ini hanya muncul di dua sekolah, yaitu SMAN 1 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
“Saya cek ke dalam (dapur SPPG Wirobrajan) bagaimana cara nyuci piringnya bagus, bagaimana ruangannya juga kami cek ke dalam. Kalau sarana sepertinya sudah sesuai standar, karena dilakukan assesment juga sebelum operasional,” jelasnya.
“Tadi dari diskusi memang ada menu-menu baru yang dibuat, termasuk ayam yang dibuat kemarin itu menu baru. Tetapi, kita tetap harus menunggu bukti kultur apakah dari kontaminasi bakteri atau karena yang lain,” tambahnya.
Gejala Muncul 12 Jam Setelah Konsumsi
Saat meninjau SMAN 1 Yogyakarta, Hasto menerima laporan bahwa MBG yang dikonsumsi siswa berjumlah 922 porsi dan disajikan pada Rabu (15/10) sekitar pukul 11.20 WIB. Gejala seperti sakit perut dan diare baru muncul belasan jam kemudian, pada Kamis (16/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Sehingga, jaraknya hampir 12–13 jam dari waktu makan sampai dengan sakit perut. Setelah itu paginya yang sakitnya agak serius sebanyak 32 anak itu tidak masuk sekolah,” tutur Hasto yang juga mantan Kepala BKKBN.
Dengan latar belakang medisnya, Hasto menduga penyebabnya adalah kontaminasi bakteri pada makanan.
“Kalau itu sebab dari makanan, kalau itu ada toxic yang sifatnya nonbacterial, biasanya itu cepat. Kalau sekarang itu makan, selang berapa menit atau beberapa jam muntah-muntah. Tapi kalau ini jaraknya 12 hampir 13 jam, dugaan saya kalau ada hubungannya maka itu bacterial karena itu butuh 13 jam (untuk bereaksi),” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta dilaporkan mengalami gejala sakit perut dan diare setelah menyantap menu MBG. Kepala sekolah, Ngadiya, menyebut pihak SPPG Wirobrajan mengakui adanya kelalaian karena waktu antara pengolahan dan penyajian makanan terlalu lama. Menu yang dicurigai menjadi pemicu adalah ayam saus barbeque.
Kasus Serupa di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta
Gejala serupa juga dialami oleh 65 siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, terdiri dari 12 siswa kelas X, 25 siswa kelas XI, dan 28 siswa kelas XII. Namun, seluruh siswa telah kembali bersekolah keesokan harinya.
Kepala sekolah, Darmansyah, menjelaskan bahwa MBG di sekolahnya juga berasal dari SPPG Wirobrajan dan memiliki menu ayam saus barbeque yang sama. Hanya saja, makanan di sekolah tersebut dikonsumsi lebih pagi, sekitar pukul 08.30 WIB, sementara di SMAN 1 Yogyakarta disajikan pukul 11.45 WIB.
Meski begitu, Darmansyah belum berani menyimpulkan bahwa penyebab gejala tersebut berasal dari makanan MBG. Ia menekankan pentingnya menunggu hasil uji laboratorium.
“Kemarin itu ada anak KKO habis latihan mereka langsung ke dapur kita, itu langsung yang tidak mau makan, itu mereka yang menghabiskan. Ada yang tiga ompreng satu anak itu tidak apa-apa,” ujarnya.
“Saya nggak berani mengatakan itu ya (terjadi keracunan), artinya karena kita secara lab kita nggak ngecek, entah dari situ atau bukan, maka saya nggak mengatakan (gejala yang dialami) itu dari MBG,” tambahnya.