Pintasan.co, Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti soal carut marutnya pendidikan di Jawa Barat.

Pertama, Dedi Mulyadi menyoroti soal penerimaan siswa di tingkat SMA dan sederajat yang kerap menjadi polemik dan keributan.

“Saya tidak mau lagi ada keributan saat penerimaan siswa SMA ataupun di Dinas Pendidikan dan Kemenag harus menetapkan daya tampung secara jelas bila tidak mencukupi siswa harus diarahkan ke sekolah swasta yang ditunjuk Pemda Prov akan bantu membiayai siswa yang bersekolah di swasta asalkan lokasinya juga jelas,” ujar Dedi Mulyadi, Sabtu 26 April 2025.

Dedi Mulyadi juga menyoroti soal kasus-kasus kekerasan, tawuran dan kenakalan remaja yang menurutnya harus direformasi dari segi pendidikan.

Kang Dedi (Sapaan akrab Dedi Mulyadi) kemudian mengutarakan langkah pembenahan tersebut dengan melibatkan TNI dan Polri.

Menurutnya, TNI sudah menyiapkan sekitar 30 lebih barak khusus untuk membina siswa SMA selama kurang lebih 6 bulan.

Pemilihan ini berdasarkan kesepakatan antar sekolah dan juga orang tua. Menurutnya hal ini juga difokuskan bagi siswa yang terindikasi pergaulan bebas ataupun tindakan kriminal.

“Jadi nanti selama 6 bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah secara formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,”. Ujarnya.

Baca Juga :  Sekretaris Jenderal PBB Kecam Israel atas Pembatasan Kegiatan UNRWA