Pintasan.co, Gowa – KUA Kecamatan Bontomarannu, salah satu KUA yang sedang mengalami revitalisasi di Kabupaten Gowa, diharapkan dapat melaksanakan program-program dari Kementerian Agama, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.
Program Kampung Sakinah merupakan salah satu inisiatif utama dalam revitalisasi ini. Walaupun jumlah peserta yang hadir terbatas, acara tetap berjalan dengan sukses.
Muslimin, Penghulu KUA Bontomarannu yang menggantikan Kepala KUA, menggarisbawahi pentingnya pembinaan berkelanjutan di Kampung Sakinah untuk meningkatkan peran KUA dalam aspek keagamaan dan menjalin kedekatan dengan masyarakat.
Baca Juga : Berawal dari Perselisihan, Pemuda Asal Parimo Tewas Ditebas Parang
Hal ini disampaikan dalam sesi Bimbingan Keluarga Sakinah yang berlangsung di Masjid As Sokra 8 Borong Rappo, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, pada hari Kamis (12/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Mo’minati, seorang Penyuluh Agama, menyampaikan materi mengenai strategi membangun keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah.
Di antara poin-poin penting yang disoroti adalah perlunya menjaga ketakwaan kepada Allah dan menunjukkan ketaatan kepada suami, selama tindakan tersebut sejalan dengan ajaran Allah.
Di sisi lain, Rahman, Penyuluh Agama KUA Bontomarannu, memaparkan tiga hal yang biasanya diinginkan oleh perempuan.
“Ada 3 hal yang disenangi oleh perempuan yaitu, emas, yang menunjukkan bahwa kebutuhan tersier mereka sudah terpenuhi. Kedua, beras, yang menunjukkan bahwa kebutuhan primer mereka sudah memadai. Dan ketiga adalah keras, yang menunjukkan bahwa suami adalah pekerja keras dan mampu memenuhi nafkah batin.” Jelasnya.
Acara Bimbingan Keluarga Sakinah di Masjid As Sokra 8 Borong Rappo, Desa Sokkolia, berlangsung dengan penuh khidmat dan mendapatkan sambutan hangat dari peserta.
Meskipun jumlah peserta terbatas, semangat dan antusiasme mereka tidak kalah besar. Setiap sesi diisi dengan diskusi yang mendalam dan materi yang sangat relevan, menciptakan suasana yang mendukung dan penuh perhatian.
Persiapan untuk acara ini juga sangat matang, dengan segala sesuatunya diatur dengan rapi untuk memastikan kenyamanan dan keberhasilan acara.
Para penyuluh agama berharap agar ilmu yang dibagikan dalam taklim ini tidak hanya menjadi pengetahuan baru, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta, membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
