Pintasan.co, Jakarta – Korea Selatan tengah berduka setelah kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air di Bandara Muan pada Minggu, 29 Desember 2024.
Dari 181 orang yang berada di pesawat, hanya dua orang yang berhasil selamat, sementara 179 lainnya dipastikan meninggal dunia. Dua awak pesawat juga berhasil diselamatkan setelah insiden tersebut.
Kecelakaan Jeju Air ini menjadi bencana penerbangan paling mematikan yang melanda Korea Selatan sejak 1997, ketika pesawat Boeing 747 milik Korean Airlines jatuh di Guam, menewaskan 228 orang.
Insiden ini juga terjadi di tengah serangkaian kecelakaan pesawat fatal yang terjadi dalam waktu 24 jam di berbagai negara.
Di antaranya adalah kecelakaan pesawat KLM Royal Dutch Airlines di Norwegia dan Air Canada di Kanada, yang terjadi menjelang pergantian tahun 2025.
Kecelakaan fatal lainnya tercatat sepanjang 2024
Januari: Tabrakan di Bandara Haneda, Jepang, yang melibatkan pesawat Japan Airlines 516 dan pesawat De Havilland Canada Dash 8 milik penjaga pantai Jepang. Meskipun pesawat Japan Airlines berhasil kembali ke tanah dengan selamat, lima penumpang pesawat penjaga pantai meninggal dunia.
Sementara itu, pesawat Jetways Airlines yang sedang membawa misi bantuan dari Mogadishu ke Ceel Barde, Somalia, jatuh, menewaskan satu orang dari empat penumpang.
Februari: Penerbangan Air Serbia 324 menabrak lampu pendaratan saat lepas landas, tetapi pesawat itu berhasil mendarat darurat dengan selamat tanpa korban jiwa.
Di Nairobi, sebuah tabrakan udara antara pesawat Safarilink Aviation 53 dan Cessna 172 menyebabkan dua penumpang Cessna tewas.
Mei: Penerbangan Singapore Airlines 321 mengalami turbulensi hebat, yang mengakibatkan satu penumpang tewas dan 30 lainnya terluka.
Juli: Pesawat Gazpromavia 9608 jatuh saat mencoba mendarat darurat di Moskow, menewaskan tiga awak pesawat. Selain itu, pesawat Bombardier CRJ-200ER milik Saurya Airlines jatuh setelah lepas landas dari Kathmandu, menewaskan 18 orang.
Pada Desember, sejumlah insiden lain turut mengguncang dunia penerbangan:
KLM Royal Dutch Airlines: Pesawat Boeing 737-800 tergelincir di Bandara Oslo Torp, Norwegia, tetapi tidak ada korban yang terluka.
Air Canada: Pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Halifax Stanfield setelah mengalami masalah pada roda pendaratan yang menyebabkan kebakaran mesin, namun semua penumpang selamat.
Jeju Air: Tragedi pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, mengakibatkan 179 korban tewas dari 181 orang yang berada di pesawat.
Azerbaijan Airlines: Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember, mengangkut 67 orang, dengan 32 orang selamat dan 35 orang tewas.
Tahun 2024 tercatat sebagai tahun penuh tragedi dalam dunia penerbangan, dengan berbagai kecelakaan pesawat yang menewaskan banyak nyawa, menunjukkan pentingnya peningkatan keselamatan penerbangan di seluruh dunia.