Pintasan.co, Maluku Utara – Speedboat yang mengangkut calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos, beserta rombongannya, diduga meledak akibat kesalahan prosedur saat pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Dugaan awal menyebutkan, awak kapal tidak mematikan mesin saat pengisian BBM berlangsung, yang berpotensi memicu ledakan tersebut.
Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin, menjelaskan bahwa ledakan kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian.
“Sementara ini, penyebab kejadian adalah kelalaian saat pengisian BBM. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung,” ujar Sirajuddin dalam keterangannya pada Sabtu (12/10/2024).
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menambahkan bahwa bensin diisi ke dalam speedboat saat mesin kapal dalam keadaan menyala. Peristiwa ini terjadi sesaat sebelum Benny dan rombongan berangkat menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk kampanye.
“Sebelum ledakan, Wakapolres dan Kasie Dokkes sempat mendekati speedboat untuk memeriksa aktivitas paslon dan memberikan peringatan terkait pengisian BBM yang dilakukan saat mesin dan perangkat lain seperti kompor listrik, AC, dan genset masih menyala,” ungkap Totok.
Namun, sekitar lima menit setelah mereka meninggalkan lokasi, terjadi ledakan besar yang diikuti oleh kobaran api. Pada saat ledakan terjadi, Benny dan rombongannya sudah berada di dalam kapal.
Ledakan tragis tersebut menewaskan Benny Laos dan lima orang lainnya, termasuk anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat, Ester Tanri, serta Ketua PPP Maluku Utara, Mubin A Wahid. Selain itu, belasan orang mengalami luka-luka.
Menurut Kapolres, total korban luka berjumlah 16 orang yang kini menjalani perawatan di beberapa fasilitas medis, yaitu RSUD Bobong, Klinik Dokter Ama, dan Klinik Dokter Rudi.
Speedboat tersebut membawa 34 penumpang, terdiri dari 28 orang tim kampanye Benny dan enam awak kapal. Di antara penumpang terdapat istri Benny, calon wakil gubernur Maluku Utara, Sabrin Sehe, dan calon bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes.
