Pintasan.co, Jakarta – Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, menyoroti bahwa proyek galian di jalan raya sering menjadi penyebab kemacetan di Ibu Kota.
Ia menegaskan pentingnya penertiban lokasi proyek yang tidak aktif dan meminta supaya koordinasi dengan kementerian serta lembaga terkait.
“Sering kali terjadi kemacetan karena kerjaan-kerjaan lapangan. Seperti kemarin, kami secara khusus mengadakan rapat. Pekerjaan di sumber daya air, Kementerian PUPR, penggalian kabel, dan sebagainya, ini yang mengganggu,” ujar Pramono usai meninjau sistem pengendalian lalu lintas berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2025).
Bahkan, Gubernur itu menilai bahwa keberadaan galian yang tidak terurus, meski tetap dipagari atau disekat, justru memperparah situasi arus lalu lintas. Oleh karena itu, Pramono telah meminta supaya lokasi proyek yang tidak aktif segera dibuka untuk membantu mengurangi kemacetan. “Kalau pekerjaan belum dilanjutkan, seyogianya bedeng ataupun penyekatnya itu dibuka. Supaya tidak menimbulkan kemacetan. Ini yang saya minta untuk ditertibkan,” ucapnya.
Pramono juga menyatakan bahwa penanganan kemacetan di Jakarta tidak dapat bergantung hanya pada teknologi, seperti sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang saat ini diterapkan di 65 dari 321 persimpangan.
Ia menambahkan bahwa pekerjaan lapangan yang tidak terkoordinasi masih menjadi salah satu penyebab utama kemacetan.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi kerja antara berbagai instansi, termasuk kementerian pusat, dalam pengaturan dan penjadwalan proyek infrastruktur supaya tidak terjadi tumpang tindih.
“Kami sedang upayakan agar koordinasi lintas kementerian dan lembaga diperkuat. Jangan sampai proyek pusat bikin macet daerah, tapi tidak ada solusinya,” tuturnya.