Pintasan.co, BekasiKementerian Agama (Kemenag) tengah fokus meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana media pembelajaran untuk Pendidikan Al-Quran sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan proses pendidikan tersebut. 

Salah satu langkah penting dalam usaha ini adalah kegiatan yang bertajuk “Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Pembelajaran Pendidikan Al-Quran” yang berlangsung di Ibis Styles Bekasi pada 15-17 Oktober 2024.

Dalam acara tersebut, Basnang Said, Direktur PD-Pontren Kemenag RI, menekankan pentingnya Al-Quran sebagai dasar ilmu pengetahuan dalam Islam. 

Ia menegaskan bahwa pendidikan akhlak dan moral yang ada pada santri sejatinya berakar pada pengajaran Al-Quran. 

“Ayat-ayat yang turun pertama kali yang kita kenal sebagai ayat-ayat makkiyah itu banyak berkaitan dengan kepribadian/akhlak,” ujarnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Al-Quran tidak hanya tentang menghafal, tetapi lebih mendalam dalam membentuk karakter yang baik.

Selain itu, Basnang juga menyoroti pentingnya penguatan literasi Al-Quran sebelum fokus pada hafalan. 

“Lebih baik proses Al-Quran itu lama ketimbang bagus hafalannya akan tetapi literasi Al-Qurannya tidak baik,” tegasnya. 

Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa pemahaman dan kemampuan untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan prioritas, karena ini akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang, baik bagi individu maupun masyarakat.

Aziz Syafiuddin, Kasubdit Pendidikan Al-Quran Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menambahkan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran Al-Quran perlu beradaptasi dengan kemajuan zaman. 

Pembelajaran yang relevan dengan konteks sosial dan teknologi yang terus berkembang akan lebih efektif untuk menarik perhatian generasi muda.

Dalam acara ini, berbagai narasumber yang ahli di bidangnya turut berbagi wawasan. Dr. Mulawarman Hannase, Lc, Wakil Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal, memberikan penjelasan tentang pengelolaan perpustakaan dan masjid dalam konteks pembelajaran Al-Quran.

Baca Juga :  UIN Saizu Meningkatkan Kemandirian Mahasiswa dan Menyediakan Lulusan Siap Kerja Bersertifikasi

Dr. Mujibun, Ketua IPPAQI, menyampaikan materi tentang penggunaan media pembelajaran di ruang kelas. 

Sementara itu, Dr. Mohammad Ulinnuha, Sekretaris Umum PP JQH, menjelaskan tentang pemanfaatan media pembelajaran untuk mendukung Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) unggulan. 

Terakhir, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Hariyadi mengangkat topik mengenai pendekatan partisipatif dalam pengelolaan pembelajaran Al-Quran, yang memungkinkan seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam pengembangan pendidikan Al-Quran.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan pendidikan Al-Quran di Indonesia dapat lebih efektif dan relevan, serta mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya hafal Al-Quran, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk kehidupan sehari-hari.