Pintasan.co, Luwu Timur – Pada Rabu, 2 Oktober 2024, suasana meriah terlihat di Desa Baruga, Kecamatan Malili, saat emak-emak menyambut dengan antusias program unggulan dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) dan Puspawati Husler (Puspa).
Pertemuan ini dihadiri oleh juru kampanye, Najamuddin, yang menjelaskan visi dan misi pro rakyat dari pasangan nomor urut 3 ini.
Emak-emak pun bersorak ketika Najamuddin bertanya, “Ibas-Puspa menang di Baruga?” Dijawab dengan semangat, “Menang 70 persen IBAS-Puspa di Baruga!”
Najamuddin menantang pihak-pihak yang meragukan program-program Ibas-Puspa.
Ia dengan tegas menyatakan, “Kalau ada yang bilang visi misi Ibas-Puspa tidak masuk akal, suruh ke kantor KPU bertanya!” Kader Partai Golkar ini kemudian memaparkan secara rinci tiga kartu sakti yang menjadi program unggulan IBAS-Puspa.
Ketiga kartu ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendasar masyarakat di Luwu Timur, yaitu Kartu Luwu Timur Pintar, Kartu Luwu Timur Sehat, dan Kartu Luwu Timur Lansia.
Kartu Luwu Timur Pintar ditujukan untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi orang tua.
Selain memberikan seragam gratis dan bantuan pendidikan lainnya, pasangan ini juga akan menaikkan nilai beasiswa dari Rp 4 juta menjadi Rp 6 juta per tahun, yang akan diberikan sejak semester pertama mahasiswa baru.
Program ini mendapat sambutan hangat dari para orang tua, terutama emak-emak, karena membantu mempersiapkan masa depan anak-anak mereka tanpa khawatir soal biaya.
Selanjutnya, Kartu Luwu Timur Sehat menjamin pelayanan kesehatan gratis, mulai dari pengobatan hingga perawatan rumah sakit.
Bagi pasien yang memerlukan rujukan ke luar daerah, Ibas-Puspa akan menyediakan rumah singgah agar pasien dan keluarganya dapat beristirahat dengan layak selama masa pengobatan.
Program paling fenomenal yang disoroti adalah Kartu Lansia. Melalui kartu ini, warga Luwu Timur yang berusia di atas 60 tahun akan menerima bantuan tunai sebesar satu juta rupiah per bulan.
Program ini kerap dikritik oleh lawan politik sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, namun Najamuddin menangkis dengan menyindir, “Apa yang tidak masuk akal? Jalan-jalannya kepala desa saja dianggarkan miliaran, kenapa membantu lansia dianggap tidak masuk akal?” Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari pendukung yang hadir.
Najamuddin menegaskan, program Ibas-Puspa bukan sekadar janji kosong, melainkan solusi nyata yang akan membawa perubahan besar bagi Luwu Timur.
Dukungan masyarakat, terutama dari Desa Baruga, memperlihatkan keyakinan mereka bahwa program-program ini akan membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi semua lapisan masyarakat di daerah tersebut.