Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menegaskan komitmennya membuka lebih banyak peluang kerja luar negeri melalui penyelenggaraan Jakarta Job Fest 2025 yang resmi dibuka pada Kamis (13/11/2025).
Direktur Jenderal Penempatan KemenP2MI, Ahnas, menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah konkret dalam menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan kesempatan kerja global bagi tenaga kerja Indonesia.
“Presiden menekankan pentingnya memanfaatkan peluang besar di sektor strategis seperti perhotelan, caregiver, manufaktur, hingga welding,” ujar Ahnas.
Ia menjelaskan bahwa KemenP2MI diberi mandat untuk melaksanakan program quick win dengan target penempatan 500 ribu pekerja migran Indonesia ke berbagai negara.
“Melalui Jakarta Job Fest, kami menyediakan akses terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan kesempatan kerja luar negeri yang aman, resmi, dan sesuai keahlian,” jelasnya.
Ahnas menambahkan bahwa permintaan tenaga kerja Indonesia terus bertumbuh. Hingga November 2025, terdapat 359 ribu kebutuhan tenaga kerja di luar negeri, di mana 70 ribu telah terpenuhi dan 290 ribu posisi masih menunggu kandidat.
“Ini peluang besar bagi generasi muda. Yang terpenting adalah kesiapan, baik keterampilan maupun kemampuan berbahasa asing,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pembinaan calon pekerja migran tak bisa dilakukan secara instan.
Karena itu, KemenP2MI memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Pemprov DKI Jakarta dan lembaga pendidikan vokasi.
“Pemprov DKI memiliki lembaga pelatihan yang dapat menjadi mitra strategis. Kolaborasi ini penting agar proses penyiapan tenaga kerja berlangsung terstruktur dan berkelanjutan,” kata Ahnas.
Jakarta Job Fest 2025 diikuti oleh 20 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang menyediakan 7.600 posisi di sektor perhotelan, kesehatan, konstruksi, pertanian, dan perikanan.
Selain menyediakan booth informasi, KemenP2MI dan BP3MI Jakarta juga menghadirkan barcode pendaftaran digital sehingga pengunjung dapat langsung mendaftar dan tercatat minat serta kompetensinya.
“Melalui kegiatan ini kami menjalankan fungsi job matching, mempertemukan calon pekerja migran dengan peluang kerja yang tersedia,” imbuhnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, turut mengapresiasi kolaborasi tersebut. Ia mengatakan pihaknya tengah memperkuat kurikulum bahasa asing di sekolah kejuruan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja muda.
“Saya bertemu dengan perwakilan Jepang yang membutuhkan 750 ribu tenaga kerja. Tantangan kita bukan hanya keterampilan, tetapi juga bahasa. Karena itu saya sudah instruksikan penambahan pelajaran bahasa di SMK dan sekolah kesehatan,” ujar Rano.
Jakarta Job Fest 2025 menjadi salah satu momentum penting bagi KemenP2MI dalam memperluas akses penempatan tenaga kerja Indonesia ke pasar internasional, sekaligus memastikan aspek perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran tetap menjadi prioritas.
