Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pembangunan 100 sekolah rakyat permanen pada September 2025.

Proyek ini ditargetkan rampung pada Juni 2026, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar hingga menengah di berbagai wilayah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa masing-masing sekolah akan memiliki kapasitas hingga 1.000 siswa, mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA.

Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program rintisan Sekolah Rakyat yang selama ini menggunakan fasilitas milik pemerintah pusat dan daerah.

“Selama ini Sekolah Rakyat masih menggunakan fasilitas terbatas, dengan jumlah kelas hanya dua hingga empat per sekolah. Namun, dengan hadirnya gedung permanen, daya tampung akan meningkat signifikan,” ujar Saifullah usai menutup Retret Kepala Sekolah Tahap Kedua di Gedung Pusdiklatbangprof Kemensos, Margaguna, Jakarta, Sabtu.

Selain pembangunan fisik, Kemensos juga sedang mempersiapkan rekrutmen tenaga pendidik, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga tenaga kependidikan lainnya. Proses seleksi ini dilakukan secara simultan dengan pembangunan dan renovasi infrastruktur.

Hingga saat ini, 100 lokasi awal Sekolah Rakyat telah menampung lebih dari 9.700 siswa, dan gelombang kedua ditargetkan mampu menampung tambahan sekitar 10.000 siswa.

Saifullah menambahkan bahwa proyek pembangunan sekolah juga akan mencakup penyediaan dapur, asrama, dan fasilitas pendukung lain agar memenuhi standar nasional pendidikan. Menurutnya, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Dengan kolaborasi, Insya Allah target ini bisa kita capai bersama,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kolaborasi Strategis: Kemnaker dan Kemensos Siap Optimalkan BLK untuk Sukseskan Sekolah Rakyat