Pintasan.co, Sulawesi Selatan – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia yang kompetitif melalui lembaga pendidikan vokasi, dengan fokus pada calon pengusaha pertanian muda yang terampil.
Dalam kolaborasinya dengan IFAD, Kementan meluncurkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) untuk mendukung dan memfasilitasi para petani milenial. Salah satu program utama dalam upaya ini adalah Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Adapun, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, secara aktif mendorong keterlibatan generasi muda dalam pengembangan sektor pertanian.
Baca Juga : Remaja Usia 12 Tahun Tenggelam Saat Cuci Karpet di Sungai
Ia berpendapat bahwa untuk memajukan pertanian, dibutuhkan sumber daya manusia dengan keahlian manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.
Amran juga menggarisbawahi bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas, dan setiap individu di sektor pertanian perlu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan kemajuan zaman, mengingat pertanian adalah isu global.
Di sisi lain, Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk dari PWMP dan menekankan perlunya pendidikan karakter untuk memperkuat ketahanan kerja di sektor pertanian.
Belum lama ini, Program YESS Projects Provincial Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan menyelenggarakan acara “Financial Reporting For PWMP Grantee Tahun 2024” untuk memperbaiki keterampilan peserta PWMP dalam menyusun laporan keuangan.
Acara ini dihadiri oleh 22 peserta dan dosen pembimbing PWMP Tahun 2024 dan berlangsung di Hotel Gammara Makassar pada 5-7 September 2024.
Wakil Direktur I Polbangtan Gowa, Kartika Ekasari, membuka acara tersebut dan menegaskan bahwa PWMP adalah peluang besar untuk belajar menjadi pengusaha.
Kartika mendorong peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan optimal dan menunjukkan potensi mereka sebagai wirausaha muda di bidang pertanian.
Ia juga mengingatkan bahwa pemahaman pasar adalah elemen penting dalam berwirausaha, meskipun modal awal mungkin terbatas.
“Kalian ini adalah mahasiswa-mahasiswa terpilih yang diberi tanggung jawab oleh Kementan untuk belajar menjadi seorang pengusaha. Kalian jangan menyia nyiakan kesempatan ini, harus betul-betul memperlihatkan bahwa kalian seorang calon wirausaha muda di bidang pertanian. Ini menjadi kesempatan yang besar kalian manfaatkan untuk belajar menjadi wirausaha”.
Kartika juga menyampaikan, hal menadasar untuk menjadi seorang pengusaha perlu mengetahui pasarnya.
“Jangan karena modalnya kecil kalian takut, itulah yang menjadi tantangannya. Yang paling utama ialah, sebelum memulai usaha itu harus mengetahui pasarnya dulu”.
Andi Kasirang T. Baso menjadi narasumber dalam materi laporan keuangan pada acara tersebut. Menurut Andi, laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi finansial perusahaan, termasuk pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, dan ekuitas. Ia merekomendasikan pencatatan setiap transaksi dengan cermat menggunakan dua buku—buku pengeluaran dan buku pemasukan—untuk menyusun laporan keuangan yang akurat.
“Laporan keuangan ini memberikan informasi penting mengenai pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan, yang berguna untuk mengukur kinerja finansial dan kesehatan perusahaan”.
“Jangan pernah melewatkan satu transaksi pun untuk dicatat. Untuk itu, siapkan dua buku; buku pengeluaran dan buku pemasukan”, pesan Andi Kasirang di depan mahasiswa penerima manfaat PWMP Tahun 2024
Hasil yang diharapkan dari acara ini adalah agar peserta dapat menyusun laporan keuangan dengan baik sesuai dengan pedoman yang berlaku.