Pintasan.co – Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sehari sebelum puasa Asyura, yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Puasa ini memiliki kedudukan penting dalam tradisi umat Islam, terutama sebagai bagian dari rangkaian ibadah yang menyambut hari-hari mulia di bulan Muharram.
Keutamaan Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a memiliki berbagai keutamaan yang dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa keutamaannya:
- Menghapuskan Dosa Tahun Lalu. Salah satu keutamaan puasa Tasu’a adalah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Qatadah RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Asyura (10 Muharram) dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR.Muslim). Hadis ini juga berlaku untuk puasa Tasu’a, yang dilakukan sehari sebelum Asyura.
- Mendekatkan Diri kepada Allah. Puasa merupakan bentuk ibadah yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT. Melalui puasa, umat Islam dilatih untuk menahan hawa nafsu dan fokus pada ibadah. Puasa Tasu’a, meskipun merupakan sunnah, adalah kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan meraih keridhaan Allah.
- Meneladani Nabi Musa AS. Puasa Tasu’a juga memiliki kaitan dengan peristiwa besar dalam sejarah umat Islam, yaitu ketika Nabi Musa AS dan Bani Israel diselamatkan oleh Allah dari kejaran pasukan Firaun. Nabi Muhammad SAW, ketika mengetahui bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Tasu’a sebagai bentuk syukur atas selamatnya Nabi Musa, beliau membimbing umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Jika saya masih hidup tahun depan, insya Allah, saya akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram).” (HR.Muslim). Dengan demikian, puasa Tasu’a juga mengingatkan umat Islam untuk bersyukur atas nikmat keselamatan yang diberikan Allah.
Hikmah Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a tidak hanya sekedar amalan ritual, namun juga mengandung hikmah yang mendalam bagi umat Islam, antara lain:
- Meningkatkan Kesabaran. Puasa, pada dasarnya, adalah latihan untuk menahan diri dari berbagai hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hawa nafsu. Puasa Tasu’a mengajarkan umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi ujian kehidupan, sebagaimana Nabi Musa dan Bani Israel bersabar dalam menghadapi ujian besar dari Firaun.
- Sebagai Simbol Persatuan Umat Islam. Dengan berpuasa pada hari yang sama, umat Islam menunjukkan persatuan dan rasa solidaritas di antara mereka. Ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan kasih sayang dalam menjalani kehidupan sebagai umat yang satu.
- Melatih Kepedulian Sosial. Puasa Tasu’a mengingatkan umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang beruntung. Di bulan Muharram, banyak umat Islam yang menambah sedekah dan amal untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan dalam menyambut hari-hari besar Islam.
Waktu Pelaksanaan dan Tata Cara Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, yang berbarengan dengan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Meskipun puasa ini bersifat sunnah, disarankan untuk melaksanakannya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan puasa ini, di antaranya:
- Puasa Tasu’a saja. Umat Islam bisa memilih untuk hanya berpuasa pada tanggal 9 Muharram sebagai bentuk pengamalan puasa Tasu’a.
- Puasa Tasu’a dan Asyura. Disarankan untuk berpuasa pada kedua hari ini, yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram, untuk membedakan puasa umat Islam dengan puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi, yang hanya berpuasa pada tanggal 10.
Puasa Tasu’a, Asyura, dan 11 Muharram
Beberapa ulama menganjurkan agar umat Islam berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram untuk lebih memperkuat perbedaan dengan puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi.
Puasa Tasu’a adalah amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah, baik dalam segi spiritual maupun sosial.
Selain sebagai bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa AS dan Bani Israel, puasa Tasu’a juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, serta mempererat ukhuwah Islamiyah.
Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk melaksanakan puasa Tasu’a sebagai bagian dari ibadah yang dapat menghapus dosa-dosa dan mendatangkan keberkahan.