Pintasan.co, Makassar – Kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan menunjukkan perkembangan yang positif, dengan tetap terjaganya stabilitas dan terus mengalami pertumbuhan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulsel mencatat bahwa sektor ini tetap kokoh dan mengalami perkembangan yang signifikan.

Stabilitas ini tercapai berkat adanya koordinasi yang baik antara OJK, pemerintah daerah, dan industri jasa keuangan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, mengungkapkan bahwa hal ini dapat dilihat dari data yang akurat, di mana OJK berperan dalam mengawasi pergerakan keuangan di wilayah tersebut.

“Aktivitas ekonomi di Sulsel juga tetap stabil, dan sektor keuangan merupakan bagian yang terjaga dengan baik,” tambahnya.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan ini didorong oleh kinerja intermediasi yang positif dan pengendalian risiko yang baik.

Ia menambahkan bahwa hasil rapat Dewan Komisioner OJK pada 26 Februari 2025 menunjukkan bahwa sektor ini masih dapat bertahan di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.

Pada kesempatan berbeda, Muchlasin yang baru saja dilantik sebagai Kepala OJK Sulselbar pada 17 Maret 2025 menggantikan Darwisman, menyampaikan bahwa sektor perbankan di Sulsel juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Pada Januari 2025, total aset perbankan di Sulsel tercatat sebesar Rp200,37 triliun, meningkat sebesar 5,59% dibandingkan tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 6,21%, mencapai Rp134,73 triliun.

Sektor perbankan di Sulsel didominasi oleh tabungan, yang mencakup 59,76% dari total DPK, dengan penyaluran kredit yang meningkat 4,61% menjadi Rp163,91 triliun.

Kredit produktif masih mendominasi, meskipun pertumbuhan kredit konsumtif tercatat lebih tinggi dengan kenaikan sebesar 9,73%.

Pada sektor perbankan syariah, perkembangan lebih pesat tercatat dengan aset yang tumbuh sebesar 20,62%, mencapai Rp16,80 triliun.

Baca Juga :  11 TPS di 8 Kabupaten/Kota Sulsel Gelar Pemilihan Suara

DPK perbankan syariah juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 17,74%, sementara pembiayaan tumbuh 20,05%.

Pertumbuhan kredit Sulsel

Adapun kredit UMKM di Sulsel mengalami pertumbuhan 1,95%, mencapai Rp61,13 triliun, dengan sebagian besar penyaluran kredit UMKM berupa kredit usaha mikro.

Perusahaan perbankan di Sulsel telah menyalurkan kredit kepada 908.626 debitur UMKM.

Sektor pasar modal di Sulsel juga menunjukkan tren positif, dengan jumlah investor yang meningkat 25,68% menjadi 400.517 SID pada Desember 2024.

Nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp22,64 triliun, meningkat 20,19% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sektor asuransi, penjaminan, dan dana pensiun juga menunjukkan perkembangan yang baik.

Misalnya, total penjaminan pada perusahaan penjaminan tumbuh sebesar 4,43%, sementara aset dana pensiun meningkat 3,77%.

Perusahaan asuransi umum mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 8,83%, meskipun klaim asuransi mengalami penurunan.

Di sektor pembiayaan, kinerja perusahaan pembiayaan tercatat tumbuh positif dengan total piutang pembiayaan yang naik 7,12%, sedangkan perusahaan modal ventura menghadapi tantangan dengan kontraksi pembiayaan sebesar 14,33%.

OJK Provinsi Sulsel juga aktif dalam program edukasi dan pelindungan konsumen.

Hingga Februari 2025, OJK telah mengadakan 17 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 218.000 peserta, termasuk masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, serta pekerja dari berbagai sektor.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, dengan kegiatan yang terus berlanjut hingga Maret 2025.