Pintasan.co, Surabaya – Korps HMI Wati Badan Koordinasi (Kohati Badko) Jawa Timur kecam tindakan kekerasan terhadap perempuan hingga mengakibatkan korban kehilangan nyawa, salah satu kejadiannya yang terjadi di Ngawi, kami meminta aparat penegak hukum segera memberikan sanksi tegas terhadap kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan dalam koper di Kabupaten Ngawi.
Menanggapi kejadian yang viral beberapa hari yang lalu yaitu kasus mutilasi yang terjadi di Kediri, kejadian tersebut akan menjadi sebagai kajian yang serius oleh Kohati Badko Jatim Bidang Kajian dan Advokasi.
“Tentunya kami mengecam keras tindakan pelaku yang dengan sadis menghilangkan nyawa korban hingga melakukan mutilasi,” ungkap Kabid Kajian dan Advokasi Badko Jatim, Dwi Ayu Damayanti pada Sabtu (2/2/2025).
Menurutnya, hal ini masih menjadi indikator kerentanan femisida terhadap perempuan. Selain itu, potensi terhadap kasus serupa masih mungkin terjadi apabila tindakan tegas dan hukuman paling berat tidak diberikan.
“Kejadian ini menjadi dilema besar, apabila pelaku hanya diberi sanksi kurungan penjara untuk efek jera masih memungkinkan terjadi kasus serupa, sehingga kami menuntut dengan tegas pihak berwajib mengambil putusan yang sesuai,” pungkasnya.
Tidak hanya beresiko menjadi korban kekerasan seksual, perempuan juga bisa menjadi korban pembunuhan. Hingga saat ini stigma yang terbangun adalah tingginya perasaan dominasi laki-laki sehingga perempuan rentan menjadi korban.
Hal ini juga menimbulkan suatu keprihatinan dan keresahan terhadap ketidakseimbangan yang terjadi. Selain didorong peran perempuan yang kritis, edukasi dan penguatan karakter laki-laki terhadap bentuk penghormatan pada perempuan juga harus digencarkan.
“Tentu saja kami dari pengurus Kohati Badko Jatim berharap pelaku mendapatkan hukuman paling berat, sehingga keluarga korban bisa mendapatkan hak keadilannya,” Ucap Dwi Ayu.
Dalam kasus mutilasi yang terjadi di Ngawi, Kohati Badko Jatim turut berduka cita secara mendalam bagi keluarga. Mereka berharap keluarga korban, terutama kedua anaknya dapat menjalani kehidupan secara normal kembali dan bisa meraih masa depan yang semakin baik.