Pintasan.co, GowaUniversitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar baru saja menerima kunjungan dari tiga dosen Singapore Polytechnic (SP) dalam rangka persiapan program Learning Express (LeX) 2025 melalui kegiatan Recce Trip.

Delegasi dari Singapore Polytechnic yang hadir terdiri atas Mr. Muhd Najdi dan Mr. Mohd Farid Johari dari Jurusan Media, Arts, and Design, serta Ms. Min Swe Swe dari Jurusan Teknik Kimia.

Kunjungan ini turut didampingi oleh tiga dosen Unismuh, yaitu Dr. Sitti Maryam Hamid, Dr. Bulkis Maghfirah Mannong, dan Uyunnasirah Hambali, M.Pd.

Delegasi SP disambut langsung di Gedung Rektorat Unismuh pada Senin, 16 Desember 2024, oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, bersama Plt. Wakil Rektor I, Dr. Burhanuddin, M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Andi Sukri Syamsuri menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kemampuan mahasiswa Unismuh dalam memahami konsep design thinking dan pengembangan prototipe yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa program ini akan dilengkapi dengan pelatihan bahasa dan budaya, guna memastikan kesiapan mahasiswa sebelum terjun ke lapangan.

Sementara itu, Dr. Burhanuddin menyampaikan bahwa Unismuh sedang mengupayakan agar keterlibatan mahasiswa dalam LeX 2025 dapat diakui setara dengan 4 SKS, seperti yang diterapkan di Singapore Polytechnic.

“Program ini memberikan dampak signifikan karena menghasilkan prototipe berbasis design thinking yang dapat digunakan sebagai solusi konkret,” jelasnya.

Koordinator Program, Wildhan Burhanuddin, mengungkapkan bahwa LeX 2025 akan melibatkan total 60 mahasiswa dan 6 dosen dari kedua institusi.

Selama 12 hari, 3 dosen dan 30 mahasiswa Unismuh akan berkolaborasi dengan jumlah peserta yang sama dari Singapore Polytechnic.

Ia juga menambahkan bahwa hanya dua universitas di Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah LeX 2025, yaitu Unismuh Makassar dan Universitas Pelita Harapan.

“Kerja sama ini merupakan kebanggaan bagi Unismuh dan sekaligus menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk berinteraksi lintas budaya sambil menghasilkan solusi nyata melalui prototipe inovatif,” tutup Wildhan.

Baca Juga :  Ijazah Tertahan Akibat Iuran, DPRD Makassar Bertindak