Pintasan.co, Cirebon – Warga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan berlubang di Jalan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Jalan Jagasatru merupakan jalur yang sering dilalui, terutama karena adanya Pasar Jagasatru yang buka 24 jam.
Dari pantauan detikJabar di lokasi, kerusakan jalan dan lubang terlihat di beberapa titik. Ukuran lubangnya bervariasi, ada yang besar dan luas, serta ada yang kecil tetapi cukup dalam.
Lubang terbesar berada di simpang tiga Jalan Jagasatru dan di depan Pasar Jagasatru. Di sekitar jalan, banyak ditemukan kerikil dan batu yang berasal dari aspal yang rusak dan mengelupas.
Seorang warga yang setiap hari melewati Jalan Jagasatru, Sakir (52), menyebutkan bahwa kondisi jalan yang rusak dan berlubang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Jalan rusak dan berlubang seperti itu, sudah berlangsung sekitar tiga sampai empat tahun lah,” tutur Sakir, Kamis (17/10/2024).
Menurut Sakir, Jalan Jagasatru selalu ramai karena merupakan jalur utama menuju Pasar Jagasatru yang buka selama 24 jam. Dia menambahkan bahwa keberadaan lubang di jalan ini sangat mengganggu pengendara.
Selain itu, Sakir menyatakan bahwa di musim hujan, lubang-lubang tersebut menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan pengendara terjatuh.
“Pasarnya tuh nggak pernah sepi, buka terus selama 24 jam, lalu lintasnya selalu ramai. Jadi bagi pengendara jelas mengganggu. Kasian pengendara, apalagi kalau kondisi lubang sedang banyak airnya. Soalnya pernah ada pengendara dari pasar bawa sayuran banyak, terus lewat lubang, jadi jatuh,” tutur Sakir.
Sakir memperkirakan bahwa kerusakan Jalan Jagasatru disebabkan oleh tidak adanya saluran pembuangan air di samping jalan. Saat musim hujan, air berkumpul di jalan, membuatnya mudah rusak.
“Ini mah perkiraan saya, karena di sini tidak ada pembuangan air. Semenjak dibangun trotoar, lubang air kayak selokan itu ditutup, jadi otomatis airnya larinya ke jalan,” tutur Sakir.
Melihat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki, Sakir mengatakan bahwa jika lubang sudah terlalu besar, warga sekitar sering kali berinisiatif untuk menambal jalan secara mandiri.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki Jalan Jagasatru yang rusak dan berlubang.
“Kalau sudah parah ini seringnya dibenerin sama warga, cuman seadanya. Harapanya mah segera dibenari sama pemerintah,” tutur Sakir.
Senada dengan Sakir, pengguna jalan lain, Oman (55), juga mengungkapkan bahwa kerusakan jalan Jagasatru sudah terjadi sejak lama. Dia mengatakan bahwa perbaikan yang dilakukan secara asal-asalan membuat jalan ini cepat rusak kembali.
“Selama saya di sini memang rusak. Emang pernah ditambal, tapi tambalnya asal-asalan, terus hancur lagi, jadi jelas mengganggu pengendara yang lewat,” pungkas Oman.