Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat penggunaan barang-barang subsidi meningkat signifikan sepanjang 2025 hingga akhir Agustus.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyebutkan hal ini terlihat dari bertambahnya realisasi anggaran subsidi dan kompensasi yang dialokasikan pemerintah.

Hingga 31 Agustus 2025, total realisasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp 218 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2024 sebesar Rp 208,6 triliun, serta jauh melampaui capaian tahun 2023 senilai Rp 194,6 triliun.

“Pemakaian barang-barang subsidi pada 2025 jelas lebih tinggi dibandingkan 2024,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN edisi September, Kamis (25/9/2025).

Rincian Konsumsi Barang Subsidi:

  • BBM Bersubsidi: 10,63 juta kiloliter, naik 3,5% dari tahun lalu (10,28 juta KL).
  • LPG 3 Kg: 4.917,8 juta kilogram, tumbuh 3,6% dibanding 2024 (4.744,7 juta kg).
  • Listrik Bersubsidi: dinikmati 42,4 juta pelanggan, meningkat 3,8% dari tahun sebelumnya (40,9 juta pelanggan).
  • Pupuk Bersubsidi: 5 juta ton, melonjak 12,1% dibanding realisasi Agustus 2024 yang hanya 4,4 juta ton.

Menurut Suahasil, peningkatan konsumsi tersebut diharapkan mampu menjaga daya beli dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

“Realisasi BBM lebih tinggi 3,5%, LPG naik 3,6%, listrik meningkat 3,8%, dan pupuk melonjak 12,1%. Semoga tren ini bisa terus menopang pergerakan ekonomi rakyat,” jelasnya.

Baca Juga :  PJ Wali Kota Batu Terus Memantau dan Mengawasi Pasokan LPG