Pintasan.co, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta secara resmi meresmikan Koperasi Merah Putih Kelurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan, Minggu (20/7/2025) sore.

Pada tahap awal, koperasi ini akan mengandalkan usaha mineral water station atau pusat distribusi air minum dalam kemasan sebagai unit usaha utama.

Ketua Koperasi Merah Putih Pakuncen, Vera Indrayani, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Dari hasil pemetaan tersebut, diketahui bahwa pasokan air mineral kemasan sangat dibutuhkan, terutama untuk mendukung aktivitas kelompok kuliner Gandeng Gendong.

“Ada enam kelompok yang semuanya masuk kategori laris di Kota Yogyakarta. Bahkan, pesanannya sampai ke level provinsi, kampus dan rumah sakit,” katanya.

Dijelasan, dalam satu hari, setiap kelompok Gandeng Gendong bisa mendapat pesanan 500-1.500 boks, dengan kebutuhan air mineral 20-30 karton.

Terdapat dua brand air mineral yang dihadirkannya di Koperasi Merah Putih, yakni AirJogja ‘Ayo’ produk PDAM Tirtamarta, serta Amanah yang owner-nya merupakan warga setempat.

“Nanti kita mapping lagi kebutuhan lainnya untuk menentukan unit usaha selanjutnya. Kami siap, tapi tetap harus dipikirkan, jangan sampai beririsan dengan usaha masyarakat,” ujarnya.

“Nanti semisal kita sudah menyediakan kebutuhan lain, seperti sembako dan sebagainya, untuk melayani Gandeng Gendong saja sudah lumayan sekali,” urai Vera.

Sementara, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyampaikan, keberadaan Koperasi Merah Putih harus bisa mendorong kemandirian ekonomi.

Sehingga, kegiatan maupun unit-unit usaha di dalamnya harus konkret dan selaras dengan kebutuhan warga masyarakat atau anggotanya.

“Yang namanya kemandirian ekonomi adalah kita bisa memenuhi kepentingan anggota yang dilakukan oleh pengurus. Jadi, dari kita, untuk kita, oleh kita, itu yang paling penting,” cetusnya.

Secara umum, Wawan menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih yang ada di 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta sudah siap untuk diresmikan.

Baca Juga :  Mahasiswa Untag Banyuwangi: Dandi Satriyo Putra, Sektor Wisata di Banyuwangi Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi

Namun demikian, ia mengakui bahwa agar pelaksanaannya benar-benar sesuai tujuan, diperlukan terlebih dahulu proses sosialisasi dan pelatihan teknis (bimtek).

“Secara teknis sudah berdiri, secara legal formal sudah beres. Tapi, kita nanti akan sosialisasi dan bimtek dulu. Sehingga, saat jalan semuanya sudah siap,” pungkasnya.