Pintasan.co, Yogyakarta – Kue Pancong yang merupakan hidangan tradisional khas Betawi, awalnya disajikan dengan taburan kelapa atau gula merah.

Pancong lumer adalah hasil dari modifikasi adonan kue pukis yang dipanggang menggunakan cetakan pancong, kemudian disajikan setengah matang.

Namun Pancong Lumer memberikan sentuhan modern dengan menambahkan beragam topping yang menciptakan variasi rasa yang menarik. Mulai dari cokelat, strawberry, blueberry, susu, tiramisu, greentea, dan masih banyak lagi.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) milik Agus ini sudah ada sejak tahun 2022.

Sempat viral di media sosial karena pancong yang dijual berbeda dari pancong yang biasanya.

“Awal saya berjualan pancong lumer adalah makanan ini dijual di Bandung, kemudian saya belajar otodidak cara membuat adonan pancong sekitar 1 bulan saya belajar akhirnya saya memberanikan diri untuk berjualan pancong lumer,” kata Agus owner pancongku lumer.

Hal menarik lainnya dari kue pancong lumer adalah tidak hanya memanjakan lidah dengan berbagai rasa, tetapi juga memberikan pilihan adonan pancong, yakni pancong pandan.

Setiap harinya Agus membuat adonan kue pancong sebanyak 5 hingga 10 kg. Omzet per harinya tidak menentu tergantung dari habis atau tidaknya adonan kue.

Pembeli juga dapat menyesuaikan tingkat kematangan atau kelumeran pancong sesuai selera mereka. Tidak hanya itu, ada pula opsi tambahan topping seperti oreo, milo, chocochip, red velvet, keju, dan masih banyak lagi untuk menambahkan kelezatan kue pancong.

Menurut Agus jatuh bangun sebuah usaha itu pasti ada, dia bangkit dari keterpurukkannya dengan cara seorang vlogger makanan yang membuat kue pancong lumernya viral dan saat itu juga banyak orang yang membeli kelezatan dari kue pancong lumer.

Harga yang terjangkau menjadi daya tarik lain dari kue pancong lumer, dengan kisaran Rp6-10 ribu untuk setengah loyang. Dengan harga yang bersahabat, pancong lumer berhasil menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan. 

Baca Juga :  Dawet Bantul Bu Ari, Minuman Tradisional Khas Jogja Bisa untuk Penunda Lapar

Sasaran target pasar kue pancong lumer ini adalah mahasiswa karena Agus merasa di Jogja banyak anak-anak mahasiswa sehingga harga kue pancong dijual murah.

“Saya menjual kue pancong murah karena kalau kemahalan kasihan mahasiswanya walaupun untungnya sedikit tetapi sudah sesuai dengan target pasar saya,” lanjutnya.

Saat ini Agus sudah memiliki langganan tetap baik yang dari Yogyakarta hingga Wonosari.

Harapan Agus adalah usaha kue pancongnya lebih berkembang lagi dan yang ingin membangun usaha jangan mudah menyerah terus mencoba.