Pintasan.co, Jakarta – Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto yang melibatkan pertemuan dengan para pemimpin dunia seperti Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden, tetap mengedepankan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, memastikan bahwa sikap Indonesia dalam pertemuan ini tetap konsisten dengan prinsip “Good Neighbor” yang ingin menjadi “tetangga yang baik buat semua negara.”

Menurut Hasan, sikap politik bebas aktif memungkinkan Indonesia untuk bersahabat dengan berbagai negara, termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat yang memiliki perbedaan ideologi.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar, serta memastikan bahwa “kedaulatan negara kita” tetap menjadi kepentingan nasional utama yang dijunjung tinggi.

Hasan menambahkan, Indonesia tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk negara-negara adidaya.

“Kalau urusan mereka biarkanlah itu menjadi urusan mereka. Kita sebagai sebuah negara tidak akan ikut campur,” jelasnya.

Selain itu, Hasan juga menyatakan bahwa upaya Indonesia untuk membina hubungan baik dengan kekuatan-kekuatan besar ini sangat penting.

“Kekuatan-kekuatan negara besar ini kan sangat penting. Termasuk membuka dialog,” ujarnya.

Ini tidak hanya untuk menjaga kepentingan nasional tetapi juga untuk memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara, yang diakui sebagai salah satu kawasan damai di dunia.

“Kawasan Asia Tenggara bisa menjadi kawasan yang menjadi contoh untuk perdamaian dunia dengan pesan utama yang dibawa oleh Presiden Prabowo adalah pesan perdamaian,” tambahnya.

Lawatan Presiden Prabowo kali ini mencakup beberapa negara, di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.

Di Amerika Serikat, selain bertemu Presiden Joe Biden, ada kemungkinan pertemuan dengan mantan Presiden Donald Trump, yang kini kembali memenangkan pemilihan presiden AS.

Baca Juga :  Sahbirin Noor Mundur dari Gubernur Kalsel Setelah Menang Praperadilan, Kemendagri Siap Tunjuk Pjs

Dalam pidatonya di Kantor Presiden, Jakarta, Prabowo menekankan bahwa kunjungan luar negeri ini membawa “nilai strategis” bagi Indonesia, termasuk dalam konteks ekonomi.

“Jadi, hal-hal ini (kunjungan ke luar negeri) tidak bisa saya hindari karena semua punya nilai strategis. Ini juga berhubungan dengan keadaan ekonomi kita,” jelas Prabowo.

Sebagai kunjungan kenegaraan perdananya, Prabowo berupaya untuk menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan kerja sama global tanpa mengorbankan kedaulatan dan prinsip dasar politik bebas aktif yang dipegang Indonesia selama ini.