Pintasan.co, Jakarta – Sebuah ledakan terjadi di sebuah pabrik kimia milik Shandong Youdao Chemical di Kota Weifang, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada Selasa siang.

Insiden ini menyebabkan sedikitnya lima orang meninggal dunia, 19 orang mengalami luka-luka, dan enam lainnya dilaporkan hilang.

Ledakan tersebut terjadi beberapa menit sebelum tengah hari dan menyebabkan kerusakan parah pada bagian pabrik.

Rekaman yang beredar di media sosial Tiongkok, yang telah diverifikasi oleh Reuters, memperlihatkan kepulan asap berwarna oranye dan hitam membumbung ke udara.

Salah satu video juga menunjukkan jendela bangunan di sekitar lokasi terlepas akibat ledakan hebat tersebut.

Lebih dari 200 personel tanggap darurat dikerahkan ke lokasi kejadian, menurut pernyataan otoritas darurat Tiongkok pada Selasa sore, seperti dilansir Anadolu.

Rekaman udara yang dirilis oleh The Beijing News menunjukkan asap mengepul dari pabrik tersebut, serta dari sebuah fasilitas lain di dekatnya yang belum diidentifikasi.

Berdasarkan informasi dari aplikasi Baidu Maps, kawasan sekitar pabrik juga dihuni oleh sejumlah perusahaan lain, termasuk industri tekstil, mesin, dan pelapis industri.

Biro Lingkungan Ekologi Weifang telah mengirim tim ke lokasi untuk melakukan pengujian lingkungan, namun belum mengumumkan hasilnya. Sementara itu, otoritas menyarankan warga sekitar untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan.

Shandong Youdao Chemical, yang didirikan pada Agustus 2019 dan beroperasi di kawasan industri kimia Gaomi Renhe, merupakan anak perusahaan dari Himile Group.

Perusahaan ini memproduksi bahan kimia yang digunakan dalam industri pestisida dan farmasi. Pabrik seluas 47 hektar tersebut mempekerjakan lebih dari 300 orang.

Sebagai dampak dari insiden ini, saham Himile Mechanical, perusahaan terdaftar yang juga dimiliki oleh grup yang sama, ditutup turun hampir 3,6 persen pada hari yang sama.

Baca Juga :  Trump Desak Iran Hentikan Program Nuklir, Tawarkan Solusi Damai

Ledakan di pabrik kimia bukan hal baru di Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi sejumlah insiden serupa, termasuk ledakan di Ningxia pada 2024 dan di Jiangxi pada 2023.

Salah satu tragedi paling mematikan terjadi pada 2015 di Tianjin, saat dua ledakan besar di gudang bahan kimia menewaskan lebih dari 170 orang dan melukai 700 lainnya.

Kejadian itu mendorong pemerintah Tiongkok memperketat regulasi terkait penyimpanan dan penanganan bahan kimia berbahaya.

Ledakan serupa juga pernah terjadi di Shandong pada 2015, yang menewaskan 13 orang.