Pintasan.co, Mamuju Tengah – Fenomena tanah bergerak atau likuifaksi yang terjadi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, telah menyebabkan empat desa terisolasi.

Akses jalan utama sepanjang 50 meter tertutup oleh lumpur, sehingga kendaraan tidak dapat melintas dan aktivitas warga untuk keluar masuk desa terganggu.

Keempat desa yang terdampak terisolasi adalah Desa Sejati di Kabupaten Mamuju Tengah, serta Desa Liling Utara, Liling Induk, dan Liling Barat yang berada di Kabupaten Mamuju.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat berencana melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pergerakan tanah yang diduga merupakan fenomena likuifaksi di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulbar, Inaldy Luther, mengatakan bahwa setelah menerima laporan dari BPBD Kabupaten Mamuju Tengah, timnya segera melakukan pengecekan di lokasi untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang kejadian tersebut.

“Infrastruktur di sekitar area tersebut memang berada di daerah gambut dengan lapisan resapan air di bawahnya. Namun, kami belum dapat memastikan apakah kejadian ini benar-benar likuifaksi atau bukan. Berdasarkan ciri-ciri yang ada, kejadian ini lebih menunjukkan pergerakan tanah yang disertai pola aliran air,” ujar Inaldy pada Kamis (7/11/2024).

Untuk memverifikasi apakah fenomena ini benar merupakan likuifaksi, BPBD Sulbar akan melibatkan tim geologi yang akan melakukan kajian lebih mendalam.

Tim tersebut akan menentukan apakah pergerakan tanah ini disebabkan oleh likuifaksi atau hanya merupakan pergeseran tanah akibat aliran air.

Sementara menunggu hasil kajian lebih lanjut, pihak berwenang telah melakukan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian, dan warga diminta untuk menghindari area tersebut.

Selain memutuskan akses jalan antar desa, pergerakan tanah ini juga menyebabkan sebuah unit eskavator tenggelam ke dalam lumpur.

Baca Juga :  Permohonan Praperadilan Hasto Kristiyanto Dinyatakan Gugur oleh PN Jaksel