Pintasan.co, Luwu Timur – Pagi itu, suasana Taman Cibeunying di Kota Bandung tampak berbeda dari biasanya.
Di tengah keramaian aktivitas warga dan hijaunya pepohonan, hadir rombongan dari Kabupaten Luwu Timur yang tengah menimba pengalaman penting tentang pengelolaan sampah berkelanjutan.
Seperti dilansir dari chaneltipikor.com, kunjungan ini merupakan bagian dari hari ketiga rangkaian benchmarking pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, didampingi oleh Ketua TP PKK dr. Ani Nurbani Irwan, Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, serta sejumlah pimpinan OPD.
Mereka disambut oleh Sapto, pengelola alat incinerator di TPS 3R Taman Cibeunying, yang tak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah, tetapi juga menjadi simbol transformasi cara pandang terhadap limbah rumah tangga.
Menurut informasi yang dihimpun dari chaneltipikor.com, TPS ini memiliki kapasitas pembakaran sekitar 4 ton sampah dalam 8 jam kerja, bahkan bisa meningkat hingga dua kali lipat jika yang diproses adalah sampah kering.
Teknologi incinerator yang digunakan sangat efisien, karena tidak memerlukan bahan bakar tambahan, sampah itu sendiri menjadi sumber energi pembakaran, tanpa menimbulkan pencemaran berarti.
“Kami melihat ini bukan sekadar alat, tapi sebuah sistem yang bisa mengubah wajah pengelolaan sampah di Luwu Timur. Teknologi ini sangat cocok diterapkan di TPA terpadu daerah kami,” ujar Bupati Irwan, usai meninjau langsung proses pembakaran di lokasi.
Dikutip dari chaneltipikor.com, Bupati Irwan juga menyampaikan bahwa pihaknya segera membentuk tim khusus yang akan menindaklanjuti hasil kunjungan studi ke tiga daerah sebelumnya Yogyakarta, Banyumas, dan kini Bandung.
Beberapa wilayah seperti Towuti, Tomoni, dan Burau telah disiapkan sebagai titik pengembangan TPS 3R baru, dengan dukungan dari PT Vale Indonesia.
“Saya berharap masyarakat mendoakan dan mendukung penuh, agar kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta ini bisa berjalan maksimal,” imbuhnya dengan penuh harapan, sebagaimana dikutip dari chanelripikor.com (15/7/2025).
Endra Kusuma, perwakilan PT Vale, menyambut positif langkah progresif Pemkab Lutim. Ia menekankan bahwa persoalan sampah adalah tanggung jawab kolektif.
“Kami siap ikut serta. Ini bukan hanya tanggung jawab Pemda, tapi juga korporasi dan warga. Kita bisa kombinasikan berbagai model yang telah kita lihat agar tercipta sistem yang lebih kuat,” jelasnya, sebagaimana dikutip dari chanelripikor.com (15/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Sapto selaku penanggung jawab pengelolaan TPS 3R Cibeunying, juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan rombongan Lutim.
Baginya, kunjungan itu membawa semangat baru dalam memperkuat ekosistem pengelolaan sampah di Indonesia.
“Kami belajar bersama. Semangat dari Luwu Timur akan menjadi inspirasi juga bagi kami di sini,” katanya seperti dikutip dari chaneltipikor.com (15/7/2025).
Setelah menjajaki tiga kota berbeda dengan pendekatan tersendiri, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kini berada di titik krusial.
Jika semangat dan inisiatif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Luwu Timur akan menjadi pelopor pengelolaan sampah berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Dari yang sebelumnya dianggap sebagai beban, kini sampah diposisikan sebagai peluang pembangunan dan inovasi.