Pintasan.co, Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus memperkuat komitmennya dalam menyelesaikan permasalahan sampah dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Salah satu inisiatif yang kini tengah digagas adalah pemanfaatan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF), yakni sistem pengolahan sampah modern yang mampu mengubah limbah menjadi sumber energi alternatif.
Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis RDF direncanakan dimulai pada tahun 2026.
Lokasi pembangunan akan difokuskan di sekitar Enggano Camp, yang termasuk dalam wilayah pemberdayaan PT. Vale Indonesia.
“PT. Vale Indonesia akan membangun fasilitas pengolahan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Baruga, Kecamatan Towuti, sekaligus mendukung pengembangan teknologi RDF di kawasan Enggano Camp,” ujar Irwan dalam pertemuan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan perwakilan PT. Vale pada Jumat, 9 Mei 2025, dikutip dari kawal info (9/5/2025)
Bupati menegaskan bahwa penerapan teknologi RDF mencerminkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan PT. Vale dalam menangani persoalan sampah secara jangka panjang, ramah lingkungan, dan berorientasi pada efisiensi.
Saat ini, proses perizinan pembangunan fasilitas RDF masih dalam tahap pengurusan.
Teknologi RDF diharapkan mampu menjadi alternatif lebih efektif dibanding metode open dumping yang masih digunakan di sejumlah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), seperti Asana dan Asuli.
PT. Vale Indonesia, dalam kesempatan tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan di daerah operasional mereka.
Selain RDF, pembangunan TPS 3R juga menjadi bagian dari rencana strategis kolaboratif dengan pemerintah daerah.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan pihak swasta, Luwu Timur optimistis dapat menuntaskan persoalan sampah sekaligus memperkenalkan pendekatan baru dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
