Pintasan.co, JakartaProgram makan bergizi adalah salah satu program yang canangkan oleh presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini. Program ini adalah program yang dilaksanakan dalam rangka mendukung boost gizi yang akan diberikan kepada baik itu seluruh siswa, ibu hamil dan menyusui di Indonesia dengan mencapai targer sebanyak 90 juta penerima manfaat.

Seperti pernyataan presiden Prabowo bahwa program ini untuk menunjang bagi pembangunan bangsa sendiri dilansir dari CNBC Indonesia.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menegaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pembangunan bangsa. Hal itu ditegaskan Prabowo saat menghadiri Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara di Pelataran Merdeka Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Program ini tentunya banyak sekali menuai pro kontra, karena banyak kejadian mengenai program tersebut. Hal tersebut bisa kita lihat dari berbagai sumber berita dan bahkan kejadian dilapangan yang ada.

Dilansir dari Tempo,co Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan telah terjadi 17 insiden luar biasa terkait kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak program ini dimulai pada 6 Januari 2025. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan insiden tersebut tersebar di sepuluh provinsi di Indonesia.

Sesuai data yang diungkapkan Taruna saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, berikut rincian daerah yang ditemukan adanya insiden luar biasa terkait keracunan MBG:

  1. Penukal Abad Lematang Ilir, Sumatera Selatan
  2. Empat Lawang, Sumatera Selatan
  3. Pandelang, Banten
  4. Indramayu, Jawa Barat
  5. Cianjur, Jawa Barat
  6. Bogor, Jawa Barat
  7. Tasikmalaya, Jawa Barat
  8. Bandung, Jawa Barat
  9. Batang, Jawa Tengah
  10. Karanganyar, Jawa Tengah
  11. Sukoharjo, Jawa Tengah
  12. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
  13. Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
  14. Nunukan Selatan, Kalimantan Utara
  15. Takalar, Sulawesi Selatan
  16. Bombana, Sulawesi Tenggara
  17. Gorontalo.
Baca Juga :  Danantara: Antara Harapan Investasi dan Bayang-Bayang Korupsi

Hal diatas dapat dikatakan bahwa program ini perlu dievaluasi karena dirasa merugikan beberapa pihak dengan berbagai polemik yang ada. Namun dibalik itu semua ada pula masyarakat yang mendukungterkait program ini untuk kemajuan generasi bangsa untuk memajukan indonesia ke ranah yang lebih baik lagi, tentunya banyak tantangan yang harus di lewati ketika menjalankan program makan gratis ini.

Tidak hanya masyarakat biasa yang kontra terhadap program ini tetapi juga peneliti lainnya kontra terhadap program tersebut.

Bisa dilihat dari, dlansir dari berita tempo.co Jakarta.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Dewi Anggraeni merekomendasikan agar pemerintah menghentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena pelaksanaannya sering menimbulkan berbagai persoalan.

“Ketimbang semakin kisruh ke depannya, lebih baik dihentikan dari saat ini,” kata Dewi saat dihubungi, Jumat, 18 April 2025.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, MBG merupakan program yang ideal secara visi, akan tetapi buntung secara implementasi saat ini. Evaluasi menyeluruh dan reformasi pelaksanaan menjadi kunci agar potensi keuntungan dari program ini benar-benar bisa diwujudkan.

Meskipun program Makan Bergizi Gratis digadang-gadang sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat, pelaksanaannya justru menunjukkan banyak kelemahan mendasar yang berpotensi menimbulkan kerugian sosial, ekonomi, bahkan kesehatan.

Penulis: Lilis Febriana