Pintasan.co – Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam, di mana Rasulullah Muhammad SAW mengalami perjalanan spiritual yang membawa beliau dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem (Isra’) dan kemudian naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi ‘raja).
Dalam peristiwa ini, sholat lima waktu ditetapkan sebagai kewajiban umat Islam, yang memiliki makna mendalam sebagai puncak ibadah dan simbol hubungan manusia dengan Allah SWT.
Sholat sebagai Hadiah dari Perjalanan Spiritual
Isra’ Mi’raj bukan sekedar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang penuh hikmah. Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam.
Perintah ini tidak disampaikan melalui malaikat, melainkan diberikan langsung oleh Allah, menunjukkan pentingnya shalat sebagai ibadah yang memiliki kedudukan istimewa.
Sholat menjadi hadiah agung bagi umat Islam, yang berfungsi sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Sholat itu adalah mi’rajnya orang beriman.” (HR.Thabrani).
Artinya, melalui sholat, setiap muslim memiliki kesempatan untuk merasakan kedekatan spiritual dengan Allah sebagaimana yang dialami Rasulullah dalam mi’raj.
Makna Sholat Rohani dalam Isra’ Mi’raj
- Koneksi Langsung dengan Allah. Dalam sholat, seorang muslim menghadapkan dirinya sepenuhnya kepada Allah SWT. Ketika membaca takbir , ruku’, sujud, dan doa, manusia mengakui kebesaran Allah sekaligus kehinaan dirinya sebagai makhluk. Ini mengajarkan manusia untuk senantiasa tunduk dan berserah diri.
- Penegasan Tauhid. Sholat memperkuat akidah tauhid, karena seluruh rukun sholat, mulai dari niat hingga salam, mengandung pengakuan akan keesaan Allah. Hal ini mengingatkan umat Islam untuk menjadikan Allah satu-satunya pusat kehidupan.
- Latihan Disiplin dan Kepatuhan. Perintah sholat lima waktu mengajarkan pentingnya disiplin waktu dan kepatuhan. Sholat yang dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, mengajarkan umat Islam untuk menghargai waktu dan menjaga tanggung jawab mereka terhadap Allah SWT.
- Penyucian Jiwa. Dalam Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW menyaksikan berbagai gambaran tentang surga dan neraka, serta konsekuensi amal manusia. Sholat menjadi sarana penyucian agar jiwa manusia senantiasa terhindar dari perbuatan buruk yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka. Allah berfirman:
“Sesungguhnya doa itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut : 45).
- Ujian Keimanan. Perintah Sholat awalnya berjumlah 50 waktu, tetapi kemudian dikurangi menjadi 5 waktu dengan pahala yang tetap sama. Hal ini menunjukkan rahmat Allah kepada umat-Nya. Sholat menjadi ujian keimanan dan ketundukan seseorang terhadap ketetapan Allah.
Pesan Moral Isra’ Mi’raj tentang Sholat
Isra’ Mi’raj mengingatkan umat Islam bahwa sholat bukan sekedar ritual, namun merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri.
Serupa Rasulullah SAW diberangkatkan untuk bertemu Allah, setiap muslim juga diundang melalui sholat untuk menghadap-Nya lima kali sehari.
Perjalanan spiritual Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa kedekatan dengan Allah tidak membutuhkan perantara, melainkan hanya melalui doa yang khusyuk dan ikhlas.
Dengan melaksanakan sholat, umat Islam dapat merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat.
Semoga kita senantiasa menjaga shalat dengan baik sebagai bentuk syukur atas nikmat agung yang diberikan melalui Isra’ Mi’raj. Allahu a’lam.