Pintasan.co, Semarang – Kerja sama antar-lembaga perlu diperkuat guna memastikan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 berjalan optimal, dengan fokus pada kenyamanan dan keselamatan para jamaah.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menyampaikan bahwa berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan sebelumnya harus dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan.

“Penyelenggara haji harus serius memperbaiki celah-celah permasalahan. Jangan sampai penyelenggara terlena dan tidak ada perbaikan,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji kerap kali muncul berulang dengan jenis persoalan yang serupa. Masalah tersebut mencakup aspek persiapan, akomodasi, transportasi, hingga lemahnya koordinasi antar pihak penyelenggara.

“Dengan persiapan yang matang, maka tidak akan mengganggu calon jemaah yang akan berangkat,” jelas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Dia mencontohkan, dalam aspek kesehatan, kesiapan tenaga medis serta fasilitas layanan kesehatan haji, termasuk pelatihan dan kesiapan logistik medis harus dituntaskan sebelum keberangkatan jamaah.

“Penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya memenuhi aspek regulatif, tetapi juga memberikan kepastian pelayanan yang bermutu tinggi bagi seluruh calon jamaah haji,” tegasnya.

Keberangkatan jamaah haji akan dimulai pada 1 Mei 2025, dengan Embarkasi Lombok sebagai titik awal.

Setelah itu, ribuan jamaah dari berbagai provinsi akan diberangkatkan secara bertahap hingga akhir Mei 2025.

Sementara itu, proses pemulangan jamaah ke Indonesia dijadwalkan berlangsung dari pertengahan Juni hingga pertengahan Juli 2025.

Menurut data dari dokumen Kementerian Agama, terdapat sebanyak 30.377 jamaah dan 85 petugas yang berasal dari Jawa Tengah.

“Kita juga berharap, petugas yang telah ditetapkan menjalankan tugas secara profesional demi menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah selama proses ibadah ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Sarif Abdillah Mendorong Peningkatan dan Keberlanjutan Edukasi serta Literasi Kebencanaan di Jawa Tengah