Pintasan.co, Jakarta – Ketua DPP PDI-P Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan alasan di balik batalnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui PDI-P.

Dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang pada Jumat (15/11/2024), Ahok menjelaskan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sejak awal telah memiliki prinsip untuk mengutamakan kader partai sebagai bagian dari strategi politik jangka panjang. 

“Menurut saya, mereka-mereka yang mencoba membawa Anies masuk itu tidak memahami pola pikir Ibu Mega,” ujar Ahok. 

Ahok menyebut bahwa nama Anies tidak pernah dibahas dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P terkait pencalonan Pilkada Jakarta. Bahkan pada 26 Agustus 2024, ketika isu deklarasi pencalonan Anies oleh PDI-P mencuat, tidak ada undangan resmi dari partai yang menyatakan hal tersebut. 

Saat itu, Anies sempat terlihat mengunjungi DPP PDI-P dengan mengenakan pakaian merah dan berfoto bersama Rano Karno, yang semakin memperkuat spekulasi publik.

Menanggapi hal ini, Ahok mengaku sempat mempertanyakan langsung kepada Megawati di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. 

“Saya bilang, ‘Bu, benar enggak PDI-P mau umumkan Anies?’ Ibu langsung jawab, ‘Sudah saya coret tadi,’” ujar Ahok, mengutip pernyataan Megawati. 

Ahok menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam keputusan tersebut. Menurutnya, Megawati telah lebih dulu mencoret nama Anies sebelum keputusan itu sampai di tingkat DPP. 

“Mungkin ada yang coba mengusulkan di bawah, tapi akhirnya langsung dicoret oleh Ibu Mega. Jadi, keputusan itu murni dari beliau, bukan karena saya,” tambahnya. 

Pada akhirnya, PDI-P memilih mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024. Keputusan ini menegaskan konsistensi PDI-P dalam mengutamakan kader partai dalam kontestasi politik.

Baca Juga :  Hujan Disertai Angin di Karanganyar, Pohon Tumbang Menimpa Mobil